Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo disebut keliru soal datadata pertumbuhan ekonomi Indonesia. KolumnisSouthChinaMorning Post, Jake Van Der Kemp, menulis di koran itu soal pidato Jokowi soalpertumbuhan ekonomi Indonesia, yang disebut menempati urutan ketiga terbaik di dunia, setelahChinadan India.
Yang lebih parah lagi nih,Jake bahkan menyebut Jokowi udahmenyebarkan berita palsu alias hoaks.
Nah, biar nggak bingung,Menteri KeuanganSri Mulyani jelasin soal ini.
Sri Mulyani emang bilang,pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen bukan yang ketiga terbaik di dunia.
Ia menjelaskan, yang dimaksud Jokowi adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia terbaik ketiga di antara negara-negara G-20, bukan di seluruh dunia.
"Ya ini kan tidak klaim bahwa paling tinggi seluruh dunia. Beliau (Jokowi) mengatakan di dalam negara-negara G-20emerging market," kataSri Mulyani, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/5/2017), seperti dikutip dari Kompas.com.
Biar nggak bingung, Sri Mulyani juga mintaJake buatmelihat lagislidepresentasi yang ditampilkan saat Jokowi berpidato diHongkongbeberapa waktu lalu.
Padaslideitu jelas disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah nomor tiga terbaik dibandingkan negara-negara G-20.
Sri Mulyanimengatakan, idealnya pertumbuhan ekonomi Indonesia memang harus dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang pendapatannya setara.
Tidak adil jika membandingkan ekonomi Indonesia dengan negara-negara yang pendapatannya jauh lebih rendah.
"Kalau seluruh dunia kan banyak negara-negara yangincome-nya lebih rendah dari Indonesia tapigross-nya tinggi. DiASEANsaja kalau kita lihat Kamboja dan Laos itu lebih tinggi dari kita," ujar mantan Direktur PelaksanaBank Duniaini.