Follow Us

Wih, Nenek 95 Tahun Asal Gunung Kidul Masuk Nominasi Best Actress di Festival Film ASEAN. Apa Resepnya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 06 Mei 2017 | 00:53
Mbah Ponco Sutiyem dinominasikan sebagai aktris terbaik dalam ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017 berkat aktingnya dalam film Ziarah.
Bayu Dwi Mardana Kusuma

Mbah Ponco Sutiyem dinominasikan sebagai aktris terbaik dalam ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017 berkat aktingnya dalam film Ziarah.

Ada kabar yang bikin kita terkejut dari ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017.Namanya, Mbah Ponco Sutiyem yang jadi pemeran utama Ziarah. Yang menarik, dia bukan aktris professional dan nggak punya pengalaman akting sama sekali loh.

Sutradara Film Ziarah BW Purba Negara udah milih Mbah Ponco Sutiyem berperan jadi Mbah Sri karena menilai Mbah Ponco punya potensi akting yang bagus. (Boleh juga insting sutradara film ini, ya!)

Oya, asal kalian tau aja, film Ziarah karya sineas Yogyakarta mendapat empat nominasi dalam ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017, yaitu Best Film, Best Screenplay, Best Director, dan Best Actress.

Akting Mbah Ponco Sutiyem menarik perhatian dewan juri AIFFA 2017 yang terdiri dari U-Wei bin HJ Saari ( Malaysia), Maxine Williamson ( Australia), Siti Kamaluddin (Brunei), Eddie Cahyono (Indonesia), dan Raymon Red (Filipina).

Mbah Ponco bakal bersaing dengan nominator lainnya yaitu Ngoc Thanh Tam (The Way Station/ Vietnam), Subenja Pongkorn (Bangkok Nites/Laos), Al-Al Delas Allas (Area/ Filipina), dan Cut Mini (Athirah/Indonesia).

Kalo kita tarik ke belakang, terpilihnya Mbah Ponco untuk bermain di film Ziarah ini nggak terlepas dari pilihan proses pemilihan pemain yang berbeda. Dalam proses pemilihan pemain itu, tim dari film Ziarah berkeliling ke desa-desa buat mencari orang-orang lansia yang memungkinkan untuk berakting.

"Kami mengunjungi rumah ke rumah, kami berbincang dengan mereka satu demi satu. Akhirnya kami dipertemukan dengan Mbah Ponco Sutiyem, seorang nenek berusia 95 tahun, yang di usia senjanya, beliau masih begitu bersemangat bertanam jagung di dekat rumahnya, di kecamatan Ngawen, kabupaten Gunung Kidul," tutur Bagus Suitrawan selaku co-produser dalam siaran pers yang dikutip HAI dari Antaranews.com, Jumat (5/5/2017).

"Ketika memilih aktor untuk film Ziarah, pertimbangan yang utama adalah pada autentik. Yang diutamakan bukanlah pengalaman akting, tetapi pengalaman hidup."

Para pemeran dalam film ini adalah orang-orang yang pernah mengalami masa perang, termasuk Mbah Ponco Sutiyem. Ia berperan sebagai Mbah Sri yang mencari makam suaminya yang hilang pada zaman agresi militer Belanda ke-2.

Pencariannya bermuara pada satu tujuan: ingin dimakamkan di samping makam suaminya.

Mbah Ponco Sutiyem juga punya pengalaman tak terlupakan pada masa perang. Pada saat itu, ia sedang hamil tua. Rumahnya dihujani mortir dan peluru. Dia harus lari, berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Beberapa potongan hidup Mbah Ponco juga dimasukkan ke dalam cerita "Ziarah" yang akan tayang di bioskop mulai 18 Mei 2017.

Ziarah sudah meraih beberapa penghargaan, di antaranya Film Terbaik di Salamindanaw Film Festival 2016, Skenario Terbaik versi Majalah Tempo 2016, Nominasi Penulis Skenario di Festival Film Indonesia 2016, Nominasi Film Terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2016 dan Kompetisi Film di Jogja Netpac Asian Film Festival 2016.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest