Waduh, Film Karya Sutradara Feminis Asal Palestina Ini Diganjar Fatwa!

Namanya Maysaloun Hamoud. Lewat filmnya, Hamoud sebetulnya berusaha buat sedikit “menggelitik sistem” dengan sebuah kisah tentang wanita Muslim konservatif yang memutuskan untuk tinggal bersama dengan pasangan yang doyan party alias pesta. Tapi yang terjadi adalah, ia diganjar protes dari tanah asalnya.

Dengan menyertakan unsur-unsur yang dianggap “tabu”, mulai dari narkoba, alkohol, dan homoseksual, rasanya wajar aja kalo kita sebut film Hamoud yang berjudul Bar Bahar atau In Between ini, berhasil menyentak dan mengoyak sedikit hal yang dianggap tabu oleh masyarakat Timur Tengah.

Sebagaimana dikutip dari The Hollywood Reporter, setelah film ini dirilis di Amerika Serikat dan justru menerima ragam ulasan yang positif, plus menangin tiga penghargaan di San Sebastian, sutradara asal Palestina ini malah nggak pernah ngebayangin kalo reaksi yang akan timbul dari tanah kelahirannya justru akan sangat berkebalikan.

Film ini sendiri sebenernya mengisahkan kehidupan seorang wanita Muslim berhijab yang pindah dari sebuah kawasan super konservatif di Umm al-Fahm ke sebuah apartemen di Tel Aviv. Ia pindah bersama dengan dua wanita Arab-Israel, dan secara blak-blakan menentang keluarga dan tradisinya, tepat setelah ia berteman dengan orang-orang baru tersebut.

Oleh karena cerita yang diusung cukup nyeleneh dan dianggap mengandung unsur-unsur tabu tadi, film ini malah mendulang reaksi keras dari masyarakat Umm al-Fahm. Bahkan, mereka menentang banget film ini untuk ditayangkan di sana. Hamoud, bersama dengan pemeran wanita dalam film ini pun ikut menerima ancaman sana-sini. Termasuk, menjadi target utama Fatwa Palestina.