Sedangkan anak ini ingin lebih banyak praktikum ketimbang teori.” beber Ina ketika HAI wawancara melalui telefon.
Jadi, jangan terpacu pada kampus yang memiliki rating baik.
Universitas yang memiliki ranking baik belum tentu memiliki akreditasi baik juga di tiap fakultasnya.
3. Terlalu Aktif dalam Berkomunitas/UKM
Nah! Ini dia kasus umum yang juga banyak ditemukan oleh para pakar pendidikan di Indonesia.Tjut Rifameutia, dosen dan psikolog Universitas Indonesia, mengatakan bahwa tingginya minat mahasiswa yang ingin ikut terlibat dalam organisasi.
Baik itu di kampus maupun di luar kampus, adalah wajar karena masa kuliah itu adalah masa di mana mahasiswa akan menemukan jati dirinya.
“Karena, mindset mahasiswa, dengan ikut berorganisasi, ia bisa bertukar pikiran, menyalurkan minatnya di bidang sosial, melatih mental dan berfikir kritis, serta belajar leadership.” ungkap Ibu Tia ketika ditanya soal manfaat berorganisasi di kampus.
Saking fokusnya dengan komunitas, ada yang memutuskan untuk menunda kelulusan, ada yang ambil cuti, ada pula yang memprioritaskan kegiatan organisasinya di atas kuliahnya.
Alhasil, mereka harus kena DO atau minimal dapat Surat Peringatan (SP) terkait waktu kuliah mereka.
4. Kuliah Sambil Kerja
Banyak mahasiswa yang mencoba peruntungan dengan berwirausaha untuk sekadar menambah uang jajan atau membantu perekonomian keluarga.Masih muda tapi udah punya usaha sendiri emang keren, sih.
Apalagi kalau hasilnya berkelas, nggak ada yang perlu dikhawatirkan ketika lulus nanti.