Ada satu hal yang nggak bisa lepas ketika kita ngebahas soal band yang satu ini, yaitu dunia sekolah. Kali ini, kita akan ngulik kisah masasekolah personal HiVi!. Buat yang belum tau, cikal bakal terbentuknya HiVi! emang dimulai sejak mereka masih berstatus sebagai warga sekolah yang berseragam putih abu-abu. Salah satu panggung pertama mereka yang paling berkesan dalam perjalanan karir mereka juga dimulai di acara sekolah, yaitu gelaran Bulungan Cup, gawean teman-teman dari SMA 70 Jakarta.
“Hmm..., waktu itu kayanya kita baru pada lulus, ya? tanya Ezra, kedua temannya.
“Kayanya, masih kelas 3, deh,” jawab Ilham.
“Eh, nggak-nggak, belum. Masih SMA, cuma udah abis ujian,” tambah Febri.
Buat yang belum tau, Ezra adalah alumnus SMA Labschool Kebayoran Jakarta, Ilham dari SMAN 82 Jakarta, dan Febri di SMAN 70 Jakarta. Di era itu, isu soal tawuran antar sekolah, apalagi di Jakarta lagi rame-ramenya. Untungnya, sekarang, sih, udah jarang kedengeran kabar tawuran lagi, ya.
Intinya, suka atau nggak, mereka bertiga harus bisa menyesuaikan, diri untuk bisa survive di angkatannya masing-masing. DI saat yang bersamaan, cikal bakal terbentuk HiVi! juga udah mulai terbentuk.
“Dulu, kebetulan SMA gue itu ada di lingkungan yang sangat barbar. Di situ, gue dipaksa oleh tradiisi dan lingkungan (untuk tubir/tawuran). Kalo nggak ikut nongkrong sedikit, dibilang MT (Makan Temen). Kalo ada sekolah lain nyerang, terus angkatan gue jebol atau kalah, langsung ngerasa bersalah. Sampai di satu titik, gue ngerasa nggak bisa gini terus. Sampai akhirnya gue bikin lagu judulnya Lihatlah Dunia. Lagu itu ada di album pertama HiVi! dan gue buat berdasarkan keadaan dan kondisi gue saat itu,” curhat Febri panjang lebar.
Berawal dari sinilah, akhirnya Febri mulai bisa “deal” dengan kondisinya, dan secara perlahan nggak lagi ikut dalam tubir atau ribut-ribut lagi. Kondisi yang hampir sama juga dialami oleh Ilham. Personil paling jangkung di HiVi! ini lebih memilih nyaru, supaya nggak terlalu tampil dan akhirnya diajak untuk tubir.
“Pernah, suatu ketika, gue abis fotokopi di depan sekolah, tau-tau ada yang nyerang sekolah. Gue cuma bengong, terus pelan-pelan nyelinap masuk gerbang, hahahaha...,” katanya sambil nyengir.
“Belajarnya di sela-sela waktu gue main itu, hahaha.... Ikut remedial-remedial, ya udah, lah, ya...,” katanya, lagi-lagi sambil ngakak.