Bedanya, kini warungnya makin komplit, nggak cuma sekedar jualan mie instan, air mineral dan gorengan saja. Mau bakso chuankie? ada. Bubur kacang ijo? ada. Sendal jepit, kartu remi, jas ujan, semangka pun ada yang jual.
Harganya juga tetap bersahabat, kok. Bakso aja cuma Rp 10.000. Jas ujan Rp 15.000. Nggak jauh beda dari harga di kota. Ini nggak ada hubungan langsung sama kenaikan harga tiket, sih, bisa jadi ya karena emang para pedagangnya meng-update dagangannya.
Di gunung lain, keberadaan minimarket mungkin cuma bisa jadi becandaan. Tapi di Papandayan, semua yang lo cari di minimarket ada deh di warung-warung di sana.
Bahkan, ada satu warung yang menawarkan jasa cas hape, lho! Bingung kan gimana caranya di gunung ada listrik?
7. Ada Jalur Baru
Heran nggak? Heran aja deh, yah. Hehe. Biasanya, pendakian kita dimulai dengan menyusuri kawah belerang. Nah, sekarang ini ada satu jalur baru lagi yang dimulai dari dekat lahan parkir. Dari depan sih keliatannya lebih gampang, karena ada banyak tangga yang disediakan, tapi kalau diliat ke atasnya, baru ketauan deh curamnya.
HAI nggak melihat sih ada pendaki yang mencoba jalur itu, namun, kalau dari pengamatan, jalur ini sekedar memotong jalan kawah belerang. Jadi, nembus-nembus di pos satu yang banyak warungnya itu.