Follow Us

Mengenal Profesi Media Planner, Penentu Keberhasilan Iklan Di Media

Rizki Ramadan - Rabu, 14 September 2016 | 11:30
ilustrasi kerja seorang media planner
Rizki Ramadan

ilustrasi kerja seorang media planner

Coba bayangin, deh, kalau pensi acara sekolah kamu yang ngundang band-band rock anak muda gaul, dan musisi EDM, tapi posternya malah ditempel di tembok lingkungan anak-anak SD. Terus, poster digitalnya pun kamu nitip sebarnya ke akun partai politik. Emang sih, followers-nya banyak, tapi, kan, apa iya followers-nya itu bakal suka?

Sebuah iklan itu nggak berenti di urusan kreatifnya aja, sob. Tetapi juga perencanaan penyebarannya. Karena itulah, di industri media periklanan, ada profesi yang namanya media planner.

“Kalau orang kreatif itu ngurusin kontennya. Media planner iitu memilih contact point yang tepat,” kata Aisha Vikardia, Senior Media Planner di Dentsu

Aisha mencontohnya, jika ada sebuah perusahaan minuman ingin mengiklankan produknya yang untuk anak muda, setelah orang kreatif mendesain konten jadi iklan video, poster, dsb., maka media planner bertugas menentukan di media manakah iklan tersebut akan dipajang atau tayangnya.

“Dan yang kami anggap media itu bukan media massa kayak televisi, media sosial, koran dan radio aja, tetapi segala hal yang melibatkan banyak orang,” papar cewek 27 tahun ini. Festival, kejuaraan olahraga, komunitas, hingga bus Transjakarta, bisa jadi media tempat iklan ditempel, kan?

Nah, untuk menentukan media mana yang tepat itu tentu butuh perhitungan yang matang, bro. nggak bisa sekedar ngandelin tren. Betapapun media sosial lagi booming banget, tapi untuk mengiklankan produk dengan segmentasinya orang tua, ya nggak cocok.

“Kami lihat dulu target audience dari produk itu siapa, lalu cari tau habit target audience tersebut. Misalnya, cewek dan cowok, walau umurnya sama, kan nggak baca majalah yang sama, nggak nonton program teve yang sama. Untuk itu kami mengandalkan data dari penelitian yang kuat,” lanjut Aisha.

Baca 7 Pekerjaan Aneh Yang Ternyata Gajinya Gede Banget

Sampai saat ini, televisi masih menjadi media yang paling diminati oleh masyarakat indonesia. Karena itu, iklan masih banyak bersarang ke sana.

Bagi media planner, televisi pun jadi media yang paling bisa diukur. Suatu program bisa diketahui berapa ratingnya, bahkan sampai bisa tau di menit keberapa suatu program banyak ditonton. “Dari situ bisa ditentuin juga, tuh, suatu iklan bisa ditempatkan di tengah, di depan, atau di belakang jeda iklan suatu tayangan,” kata lulusan jurusan Manajemen Komunikasi, fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini.

Jadi, seorang media planner itu emang dituntut untuk bisa baca data yang berupa angka-angka statistik, selain harus mengikuti perkembangan tren penggunaan media di kalangan masyarakat. Karena itulah, di profesi ini, selain lulusan Komunikasi, banyak juga yang datang dari Statistik.

O ya, satu hal lagi yang perlu kamu tahu, di divisi media, media planner nggak kerja sendiri. Ada lagi bagian yang namanya media buying. Sementara media planner berhubungan dengan analisis data untuk klien, media buying berhubungan dengan media-media untuk melakukan negosiasi pembelian space iklan.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest