Follow Us

Profesi Internal Auditor: Polisinya Perusahaan

iamalvin - Selasa, 24 Februari 2015 | 04:13
Profesi Internal Auditor Polisinya Perusahaan
iamalvin

Profesi Internal Auditor Polisinya Perusahaan

Kalau kamu pikir jurusan ekonomiujung-ujungnya hanya jadi wiraswasta, kamu salah. Tau nggak ada profesi namanya Internal Auditor?

Saat kuliah, dosen bakal bilang ke kita kalau audit itu kebalikan dari akuntansi. Gampangnya sih kalau audit itu memeriksa laporan keuangan yang udah dibuat oleh accounting di perusahaan klien. nach, prosesnya itu kebalikan dari proses akuntansi. Kalau akuntansi itu kan di mulai dari entry data (biasanya dasarnya dari bon-bon, kwitansi, voucher, atau bukti-bukti lainnya. Ini yang dinamakan bukti pendukung / supporting document) kemudian jadilah laporan keuangan. Kalau audit itu proses kerjanya dari laporan keuangan baru ditelusuri ke bukti-bukti pendukung dari akuntansi.

Terus, auditor itu ada macem-macem. Ada yang namanya internal auditor, eksternal auditor, ada juga yang namanya auditor pemerintah.

Singkatnya sih, kalau internal auditor tugasnya memeriksa/me-review hasil kerjaan orang accounting tapi dia juga merupakan bagian dari perusahaan itu alias tidak independen. Eksternal auditor tugasnya sama memeriksa laporan keuangan perusahaan juga tapi ini dari pihak luar alias independen dengan si perusahaan. Sedangkan auditor pemerintah itu ya di pemeriksa keuangan yang berasal dari institusi pemerintah alias PNS, contohnya adalah BPK.

Mungkin banyak yang bingung tentang bagaimana audit dilakukan. Secara teori memang rumit sekali kalau membaca bagaimana alur serta prosedur audit. Tapi setelah terjun ke lapangan alias audit langsung ke klien, bayangan-bayangan rumit yang ada di kepala ternyata tidak serumit yang dibayangkan. Namun juga tak semudah yang diinginkan. Jadi intinya ya memang gampang-gampang susah.

Yang paling dasar dalam mengaudit itu adalah mengetahui culture dari perusahaan yang akan kita audit (klien). Minimal kita tahu klien yang kita tangani itu perusahaan dagang, real estate, yayasan, atau yang lainnya. Karena beda jenis industri akan ada perbedaan juga perlakuan auditnya. Setelah tau jenis industri baru lah kita bisa mengerjakan akun per akun pada laporan keuangan.

Pada dasarnya, audit internal melibatkan beberapa langkah dan proses yang berulang-ulang dalam pendekatan mereka, tetapi menghasilkan hasil audit yang berbeda tergantung pada sifat dan jenis area yang diaudit. Langkah-langkah dasar dalam proses audit internal adalah sebagai berikut:

1. Melakukan penilaian risiko formal bagi organisasi/perusahaan (apa yang penting untuk dilihat)2. Menyusun audit universe (apa yang berpotensi untuk dapat dilakukan audit)3. Menyusun rencana audit berbasis risiko (apa yang akan diaudit dan kapan dilaksanakan)4. Pelaksanaan rencana audit tahunan (pelaksanaan audit)5. Peninjauan kembali dan mereformasi (mulai dari awal lagi)

Ini adalah langkah-langkah dasar. Dalam setiap seksi, ada juga standar konsistensi metodologi dan pendekatan yang harus diikuti. Sebagai contoh, untuk setiap pelaksanaan rencana audit tahunan, auditor umumnya melaksanakan langkah-langkah berikut:

1. Memahami dan mendokumentasikan proses dan prosedur dari fungsi atau area yang akan diaudit diaudit (preliminary survey and analysis)2. Menentukan sasaran audit dari area atau fungsi yang akan diaudit (audit objectives)3. Menentukan risiko terhadap pencapaian tujuan-tujuan audit tersebut4. Memahami pengendalian intern yang ada untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima atau kontrol kelemahan yang ada untuk mendukung risiko5. Melakukan pengujian terhadap desain yang memadai dan operasional yang memadai efektiv serta mengukur dampak dari kelemahan pengendalian tersebut6. Melaporkan temuan hasil audit dan memberikan rekomendasi untuk pengendalian intern dan / atau peningkatan efisiensi operasi7. Memonitor dan melaporkan upaya mitigasi manajemen untuk mengontrol kelemahan yang diidentifikasi berada di luar tingkat toleransi risiko manajemen.

Itulah proses berulang-ulang paling mendasar yang diikuti untuk setiap area yang akan diaudit. Seluruhnya bermuara pada pada risiko, pengendalian intern serta proses governance. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, maka kita dapat melakukan audit apa pun.

Masalahnya adalah bahwa langkah-langkah tersebut di atas adalah suatu metodologi. Di dalam pelaksanaan audit, bukan hanya metodologi yang dilaksanakan namun juga dipengaruhi oleh faktor keahlian (expertise). Ini adalah tentang bagaimana analisa dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit 1 tahun dapat berbeda dengan yang diberikan oleh auditor dengan pengalaman audit 10 tahun.

Dalam pekerjaannya, Internal Auditor terkadang memperoleh julukan sebagai "polisi Perusahaan". Hal tersebut karena internal auditor bekerja untuk memeriksa kesalahan-kesalahan yang ada diperusahaan. Namun demikian, dalam perkembangannya, paradigm audit internal modern semakin berkembang, termasuk tugas, peranan dan fungsinya.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Universitas Padjadjaran (Unpad) - Bandung

Mengenal Profesi Medical Representative

Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI)

PROMOTED CONTENT

Latest

Cara Membedakan Xiaomi Asli dan Palsu. Gampang Banget!
Nggak Nyangka, Inilah Alasan Kenapa Jendela Pesawat Berbentuk Oval
Pokoknya Jangan Pernah Lakukan Hal-hal Ini Ketika Petir Menyambar
4 Tanda Kalau Kita Adalah Pacar yang Posesif, Buruan Berubah, Deh!

Popular

Hot Topic

Tag Popular