“Waktu itu gue masih SMP, uang jajan juga nggak gede-gede banget. Tapi, gue kepingin banget nonton JJF. Waktu itu musisinya keren-keren menurut gue,” paparnya. Saat itu, ada nama-nama seperti Santana, George Benson, Kenny Loggins yang jadi headliner utama.
Yap, demi bisa nonton festival jazz terbesar di tanah air itu, doi harus nabung berbulan-bulan, loh! “Gue lupa sih tepatnya berapa bulan, pokoknya lumayan lama gue nabung. Setiap hari, gue nyisihin Rp 10 ribu. Lumayan sih, jadi nggak bisa ‘kalap’ kalo jajan hehe,” beber cowok yang sekolah di SMA Tarsisius 2 Jakarta ini.
Setelah cukup lama nabung, akhirnya Richard sukses membeli tiket JJF kategori festival. Kecewa? Nggak. Bahkan, itu udah sesuai dengan yang ia harapkan. “Uang gue kekumpul dan cukup untuk beli kategori festival. Lebih seru aja, sih. Bisa berdiri di depan panggung, jadi berasa nonton konsernya,” ungkap fans berat Raisa ini antusias.
Itu cerita dari anak Jazz, beda lagi cerita dari metalheads. Kenalin, nih, ada Leon dari SMAN 68 Jakarta. Yap, konser band metal kawakan pada tahun 2013 ini menjadi konser termahal yang pernah ia sambangi.
“Wah, gue masih SMP itu. Kebayang harga tiket festivalnya aja udah Rp 800 ribu. Gue nabung kurang lebih dua bulan tuh, itupun ditambahin sama ortu makanya kebeli,” ucap Leon.
Karena usaha gigihnya, doi sukses membeli tiket kelas festival dan menyaksikan langsung Kirk Hammett cs. beraksi. “Emang sengaja juga sih beli yang festival. Namanya nonton band cadas, masa duduk, nggak asik aja gitu,” bilangnya santai.
Tapi, kalo buat Evan, harga yang menjulang tersebut dianggap wajar asalkan acaranya asik dan nggak ngebosenin. “Gue sih mikirnya kalo emang acaranya bagus, panggungnya keren, dan segala hal yang ditawarkan juga menarik, rasanya wajar kalo harga tiketnya mahal,” repetnya sedikit bercanda.
Nah, berarti untuk urusan mahal atau nggak mahal, nggak akan terlalu ngaruh kalo emang udah suka sama event atau musisi favoritnya. Kita bisa rasainlah, bagaimana teman-teman kita yang terlanjur ngefans banget dengan idolanya pasti rela buat nabung sampai irit jajan demi bisa beli tiket.
Nah, kalo udah begini, kan kita jadi udah ada bayangan kalo harga tiket sebuah festival atau konser musik nggak dibuat asal-asalan. Nah, ketika kita udah tau dari mana datangnya harga tiket, kita juga jadi bisa membedakan bagaimana kita bisa tau “hak-hak” kita sebagai konsumen, dalam hal ini pembeli tiket sekaligus pengunjung sebuah acara.
Salah satunya adalah dengan banyaknya “fasilitas” yang bisa kita terima ketika datang di event tersebut. Nah, buat urusan yang satu ini, lagi-lagi tergantung individunya. Ada yang udah puas banget dengan hanya membeli tiket festival yang lumayan mahal, demi bisa nonton musisi serta band yang udah lama di idolakan.
Salah satu fasilitas yang sebenarnya sepele namun sangat penting keberadaannya adalah sebuah toilet. Kalo berkaca pada festival kaliber WTF 2016 yang baru aja digelar kemarin, keberadaan toilet di festival itu dalam pantauan HAI berada di lokasi yang cukup strategis, dan kebersihannya selalu dijaga dengan kehadiran petugas penjaga toilet yang selalu membersihkan toilet setelah digunakan.