Buat kita-kita yang sebagian besar pemasukan masih ketergantungan dengan hadirnya “jatah subsidi” dari orang tua, terkadnag harga tiket sebuah festival musik emang bikin galau. Kalo nggak jago-jago nabung, bakal kerasa banget beratnya buat beli tiket. Penasaran apa yang bikin harga tiket sebuah festival musik ditetapkan?
HAI udah konfirmasi langsung ke pihak Ismaya Live, yang kemarin menggelar WTF 2016. Menurut mbak Mellysa Niode, Operation Manager dari Ismaya Live, buat nentuin harga tiket itu nggak bisa asal-asalan, lho. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan tentu aja diperhitungkan.
“Jadi, kalau dari kami, ada beberapa hal yang turut menentukan harga sebuah tiket. Pertama, dari artisnya, kami lihat berapa tinggi demand untuk artis tersebut, lalu juga soal kapasitas venue, kira-kira bisa menampung berapa banyak crowd. Kemudian, soal service-nya, kalo kami membuat tiket VIP dan GA, itu pasti ada perbedaannya. Orang-orang nggak akan mau beli tiket VIP kalau service-nya sama dengan GA. Terakhir, kami biasa juga memberikan harga presale dan early bird, yang pasti harga tiketnya lebih awal makin murah,” cerita cewek yang kerap disapa Nio ini, ramah.
Bukan cuma dari Ismaya Live, cerita serupa tapi nggak sama juga data dari Java Festival Production. Bagi promotor yang telah dikenal telah menggelar banyak festival bergengsi seperti Java Jazz hingga Java Rockinland punya jawaban yang seru.
“Banyak faktor dalam menentukan harga tiket konser, bagi kami biasanya adalah harga nilai tukar rupiah terhadap dollar (Amerika) atau Euro (tergantung darimana artis luar negeri berasal), visa dan izin kerja, harga tiket pesawat terbang, biaya produksi penyelenggaraan konser itu sendiri termasuk diantaranya panggung, venue, keamanan, sound system, promosi dan lain sebagainya,” bilang Mas Ressanda Tamaputra, Head of Promotoin dari PT. Java Festival Production.
Tambahan tentang bagaimana harga tiket terbentuk juga ditambahkan oleh Hardinansyah, seorang Creativepreneur asal Makassar, atau juga biasa dikenal dengan panggilan Ardy Chambers. Menurut penggagas festival musik Rock In Celebes ini, setiap festival pasti punya target khususnya masing-masing.
“Diluar pertimbangan umum seperti konsep dan pengembangan, setiap festival punya pertimbangan khusus seperti target. Secara bisnis, nilai modal atau pendanaan adalah pertimbangan utama menentukan harga tiket untuk dapat mencapai keuntungan atau minimal break event point,” ujar Ardy.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan kalo harga tiket minimal pertimbangannya mengacu kepada nilai modal festival tersebut, apabila terasa mahal berarti ada sesuatu hal lebih yang memang ditawarkan, bukan hanya unsur-unsur teknis tapi juga unsur-unsur lainnya, seperti line up dan program-program yang ditampilkan. Tapi bukan berarti tiket murah pun berarti kualitasnya akan murah, juga terdapat pertimbangan lain seperti investasi atau target.
Sependapat dengan Ardy, Mas Indra dari Kios Play, promotor yang baru aja mendatangkan Tame Impala, M 83, hingga yang terbaru Morrisey nantinya juga mengungkapkan hal yang sama.
“Sebelum memutuskan berapa harga tiket dari suatu konser yang akan kami gelar seperti biasa, kami akan menghitung semua beban pengeluaran yang akan dibutuhkan di dalam konser tersebut,” ujar Mas Indra, dari KiosPlay!