Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Apa itu Ko-Ekstrakurikuler?

- Rabu, 10 Agustus 2016 | 09:00
Gara-gara Full Day School jadi gede di sekolah nih (ilustrasi)
Hai Online

Gara-gara Full Day School jadi gede di sekolah nih (ilustrasi)

Istilah Ko-Ekstrakurikuler ini jadi pengganti istilah “Full Day School” yang sempat kontroversial di masyarakat. Setidaknya, sejak istilah ini dikeluarkan Mendikbud baru, sekolah bakal jadi punya banyak kurikuler, dari intra-kurikuler, ko-kurikuler, ekstra-kurikuler sampai ko-ekstrakurikuler.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Ko-ekstrakurikuler yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bakal menggantikan istilah “Full Day School” yaitu program penambahan jam sekolah seperti yang telah lebih dulu diterapkan di sekolah-sekolah swasta.

Menurut Mendikbud, program ko-ekstrakurikuler tidak dimaksudkan membuat siswa belajar di sekolah hingga sore hari. Program ini memberikan waktu bagi siswa untuk belajar banyak hal melalui kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah.

Jadi, sebetulnya ini adalah tambahan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Program ini, nantinya akan beriringan dengan program Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo. Tujuannya, mengembangkan budi pekerti, karakter dan pengetahuan siswa.

Melalui program ini, siswa akan didorong untuk memiliki kepribadian yang matang. Mulai dari jujur, toleransi, religius, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, cinta Tanah Air, dan karakter lainnya.

Mendikbud beralasan, penambahan jam sekolah yang katanya sampai pukul 3 atau 4 sore itu i luar jam sekolah tersebut untuk memantau kegiatan siswa setelah jam pulang sekolah, sebab di waktu yang bersamaan orangtua masih bekerja.

Penambahan waktu di sekolah ini tidak akan diisi dengan kegiatan serius seperti ketika belajar di dalam kelas. Muhadjir meyakinkan, program ko-ekstrakurikuler yang diajukannya kepada presiden Jokowi ini akan bersifat menyenangkan dan menarik. Sehingga para siswa merasa nyaman dan betah berada di sekolah.

Intinya, Mendikbud ingin agar sekolah menjadi seperti rumah ke dua bagi siswa. Menggantikan mal, swalayan atau tempat nongkrong seperti yang terjadi selama ini.

Apapun alasan dari gagasan tersebut, dengan istilah yang terasa baru dari Mendikbud tersebut, setidaknya hal ini menambah pemahaman kita terkait kurikuler atau kegiatan dan pembelajaran di sekolah.

Yuk, kitakenal lagi sama istilah kurikuler yang ada di sekolah?!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x