Gymkhana adalah balap motor yang sarat dengan aturan. Udah gitu, jalur treknya tuh cuma dibentuk dari rententan cone saja. Kalau nggak jeli, bisa salah jalur.
Dalam melintas, pembalap harus memperhatikan cone yang akan dilewatinya. Tiap cone punya tandanya masing-masing. Misalnya, cone berwarna hijau artinya peserta harus meliuk ke kiri, cone berwarna merah artinya harus meliuk ke kanan. Nah, kalau bertemu tiga cone berdempetan dalam satu warna, misalnya, artinya peserta kudu memutari cone itu sebanyak tiga kali.
Selain itu, ada juga sistem pinalti yang hukumannya adalah penambahan waktu sebanyak 3 detik. “Jika original time-nya 1 menit, dan pembalap kena dua kali pinalti, misalnya, maka total waktu yang dicatat adalah 1 menit 6 detik,” kata Torik.
Pinalti diberikan atas pelanggaran ini:
- Kaki menapak (pinalti 3 detik)
- Menyenggol cone di lintasan. (pinalti 3 detik)
- Menyenggol cone hingga jatuh (pinalti 5 detik)
- Finish nggak pas di garisnya (pinalti 5 detik)
- Motor jatuh
- Pembalap mengambil jalur yang salah.
“Balap gymkhana itu seru, beda kayak balap lain. Ada banyak tantangannya,” kata Indra Rahmat, pembalap 23 tahun asal Makassar yang kemarin menjuarai balap gymkhana kelas pelajar di Final Battle Honda Sonic Infastion 2016.