Masih menurut Sawitri, ada permasalahan yang dirasakan kelompok mahasiswa tertentu dan mereka yang membutuhkan ruang pelampiasan. Mereka(oknum) itu yang lalu melampiaskannya ke mahasiswa-mahasiswa baru.
"Posisi dia di situ, memiliki otoritas (kekuasaan). Itu 'hanya kelompok kecil, tapi efeknya besar," jelas Ibu Sawitri.
Mantan Ketua Jurusan Psikologi Klinis Unpad ini juga menegaskan bahwa suasana balas dendam dalam Ospek terjadi karena tindakan kekerasan yang dilakukan para senior.
"Peserta yang dikerasi, akan mengembangkan rasa dendam yang tak habis-habisnya. Di samping itu, akan menimbulkan gangguan kejiwaan," kata Ibu Sawitri.
Gangguan kejiwaan itu bisa saja muncul karena perasaan tertekan. Itu dapat berakibat stress mental yang terus berlanjut.
"Bukan karena Ospeknya, tapi mungkin sudah ada bawaan dari peserta itu sendiri. Hanya saja perlakuan dalam Ospek akan menjadi pencetus. Apalagi Ospek itu berbentuk perlakuan fisik dan mental," tambah Ibu Sawitri.