Cuma sedikit orang Indonesia yang punya pengalaman meminjam buku di perpustakaan, sewajarnya minat baca Indonesia rendah dan nyaris buncit.
Padahal, Perpustakaan Nasional Indonesia baru saja mengajukan dana tambahan Rp 82,7 miliar dalam APBN Perubahan 2016 guna membiayai program-program pendorong minat baca masyarakat. Dana tersebut antara lain untuk pengadaan 60 mobil perpustakaan keliling di 60 daerah di Indonesia.
Berdasarkan jajak pendapat “Harian Kompas”, pekan lalu, hampir seluruh responden (90,7 persen) tidak pernah meminjam buku di perpustakaan keliling. Minimnya peminjam buku di perpustakaan keliling bisa jadi disebabkan oleh minimnya jumlah perpustakaan keliling yang beroperasi.
Sementara itu, riset The Wrold’s Most Literate Nations 2016 membeberkan, peringkat minat baca (literasi) masyarakat dan termasuk minat baca Indonesia yang masih berada di posisi ke-60 dari 61 negara. Di kawasan Asa Tenggara, kemajuan membaca Indonesia berada di bawah Thailand (peringkat ke-59), Malaysia (ke-53) dan Singapura (ke-36).
Berikut ini adalah peringkat literasi di sejumlah negara:
- Finlandia
- Norwegia
- Eslandia
- Denmark
- Swedia
16. Australia
18. Belgia
19. Israel
20. Polandia
22. Korea Selatan
23. Republik Ceko