Rio Haryanto berhasil mengambil langkah besar dengan menembus ajang Formula 1. Meskti terlihat membanggakan, ternyata Rio harus berjuang keras untuk beradaptasi dengan mobil balap MRT05.
"F1 dan GP2 berbeda jauh, butuh banyak waktu untuk beradaptasi. Mobil di F1 punya 30 tombol sedangkan GP2 hanya empat saja, saya harus bisa menghafalkan itu semua karena lebih kompleks," ucap Rio saat ditanya kesulitan awal ketika mengendarai mobil F1, Kamis (7/4/2016).
Meski demikan, Rio mengaku saat ini sudah mulai mengenal semua fungsi pada kemudi termasuk teknologi dari mobilnya.
Baca: Kecepatan Puncak Rio Haryanto Jadi Sorotan di F1 Bahrain
"Step by step saya pelajari dan sekarang saya sudah mulai familiar dengan tombol di kemudi serta teknologi di pada mobil Manor," ucapnya.
Sedangkan ketika ditanya mengenai kesulitan apa yang dialami saat balap berlangsung, Rio mengatakan bahwa hal tersulit adalah untuk mempertahankan bahan bakar di mobil.
Hal ini cukup wajar mengingat sistem balap F1 sudah tidak mengijinkan pengisian bahan bakar (refuiling) saat balap berjalan. Ini membuat mobil berjalan dalam posisi bahan bakar yang hanya ada di tangki selama balap berlangsung.
"Mengatur bahan bakar itu cukup sulit saat balap, karena harus bisa digunakan sampai finish. Salah satu tombol di kemudi ada yang berfungsi mengatur penggunaan bahan bakar, seberapa banyak yang digunakan. Ini cukup susah, saat mobil mau berjalan cepat otomatis penggunaan bahan bakar makin banyak, tapi tidak bisa juga berjalan terlalu pelan," ujar Rio.
Baca Juga
Rio Haryanto Antisipasi Balapan di F1 Shanghai
Hasil Lomba F1 Bahrain, Rio Akhirnya Finish
Rio Punya Kekurangan di F1 Bahrain