Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pun secara gigih mendorong peningkatan literasi warganya. Setiap ada kegiatan masyarakat, seperti KKN atau riset, ada tiga topik utama yang diprioritaskan, yaitu Bahasa Inggris, fisika, dan matematika.
“Karena ketiga ini adalah dasar dalam menyambut perubahan di masa mendatang,” ungkap Sunaryanta.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta, Henny Emma, menyebut tiga prinsip utama dalam mewujudkan kota cerdas di wilayahnya, yaitupolicy, service,danbureaucracy.
“Yang dimaksudpolicyadalah perumusan kebijakan selalu mengedepankan kebermanfaatan kepada masyarakat,” ungkap Henny.
Sementara itu, menurutnya,servicedanbureaucracymerujuk pada sistem pelayanan yang terintegrasi, cepat, dan mudah.
Gerakan Menuju Smart Province
Tahun ini, Gerakan Menuju Smart City juga diperluas ke tingkat provinsi. Perluasan cakupan ini diharapkan dapat membangun smart province ke depan.
Pemaparan mengenai langkah menuju smart province dijelaskan oleh Wakil Gubernur Yogyakarta Paku Alam XRM Wijoseno Hario Bimo,KadiskominfoJawa Barat Ika Mardiah, dan Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan.
Ketiganya hadir sebagai pembicara dalam diskusi panel bertajuk “Gerakan Menuju Smart Province: Demi Pemerataan Pembangunan”.
Untuk membangun provinsi yang maju, Kemenkominfo Jawa Barat membuat aplikasiJabar Super Apps bernama Sapawarga.
Melalui platform ini, masyarakat Jawa Barat bisa mengakses informasi program pemerintah, layanan administratif, sekaligus menyampaikan aspirasi.
Hampir sama dengan di Jawa Barat,Paku Alam X juga mengatakan bahwa Yogyakarta telah mengadaptasi program Super Apps untuk memudahkan kolaborasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.