Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ketika Dewa 19 dengan Berani Konser di Aceh yang Sedang Genting

Alvin Bahar - Selasa, 24 Januari 2023 | 18:05
Dewa 19 ketika di Aceh 2003 lalu
Ryo/HAI

Dewa 19 ketika di Aceh 2003 lalu

HAI-ONLINE.COM - Salah satu hal keren yang pernah dilakukan Dewa 19 adalah manggung di Aceh.

Eits, jangan langsung ngomong "biasa aja, ah". Soalnya, Dewa 19 manggung di Aceh pada 2003, saat daerah tersebut lagi genting. Hampir setiap hari, berita soal Gerakan Aceh Merdeka (GAM) muncul di TV.

Saat itu, Dhani hadir bareng Once, Andra dan barisan additional musician yang terdiri dari Yuke (bas), Tepi (gitar), Bimo (drum), Taufan (drum) dan Farie (vokal latar).

Lho, Tyo kemana? Jack, drummer ganteng itu emang nggak keliatan di atas panggung. Malah, sama sekali menghilang dari rombongan Dewa 19.

Soalnya, doi emang nggak bisa ikut dengan alasan tertentu.

21 September 2003, tepatnya pukul 20.30 malam, Dewa 19 naik panggung. Persis seperti yang udah diprediksikan Dhani, banyak banget penonton yang hadir di lapangan yang terletak di seberang kantor DPRD Lhokseumawe itu.

Pas Sayap-sayap Patah yang jadi lagu pembuka dimainin, para penonton langsung berteriak histeris. Nggak henti-hentinya mereka memanggil-manggil nama Once, Dhani, Andra dan Yuke.

Selain pesona Dewa 19, hal ini jelas disebabkan oleh sound yang terdengar bening dan menggelegar. Untung checksound dilakuin maksimal. Kalo nggak, bisa-bisa pamor Dewa 19 jatuh di depan 10 ribu penonton yang hadir malam itu.

Ngeliat gelagat penonton yang beneran asik, lupa rasanya kalo saat itu kami lagi berada di Aceh, daerah yang 'kabarnya' amat 'rawan'. Nggak ada tuh cerita penonton ribut akibat berdesak-desakan.

Dengan toleransi tinggi, penonton meluapkan kegembiraannya sambil bergoyang dan bernyanyi bareng Once. Suasananya persis kayak konser di daerah Langsa, yang digelar 2 hari sebelumnya.

Apesnya, pas penonton lagi asik nikmatin pertunjukan, turun hujan deras yang disertai angin kencang. Saking kencangnya tuh angin, sampai-sampai area panggung basah kuyup.

Hebatnya, stamina penonton nggak kendor. Nggak ada satu pun penonton yang lari pulang karena takut hujan.

Meski harus basah kuyup, mereka tetap bergoyang penuh semangat. Ngeliat kondisi penonton yang asik, Once cs. ikutan asik. Sambil basah-basahan, mereka terus menyanyikan deretan lagu andalan dengan penuh semangat.

Songlist yang udah dibuat nggak lagi diperhatikan. Dewa 19 malah terlihat enjoy mainin beberapa lagu dari album lama yang jarang dibawain 3 tahun belakangan (ini nggak direncanain bakal dibawain sebelumnya, RED.).

Hasilnya, deretan lagu yang mereka mainkan beneran mengalir dan lebih terasa datang dari hati. Sumpah coy, ini boleh disebut sebagai salah satu konser terbaik Dewa 19!

Dewa 19 ketika di Aceh 2003 lalu

Dewa 19 ketika di Aceh 2003 lalu

***

Nangroe Aceh Darussalam, atau yang dulu dikenal dengan nama Daerah Istimewa Aceh, saat itu memang sering jadi headline di koran dan TV. Apalagi semenjak Darurat Militer diberlakukan di sana.

Setiap harinya, selalu saja ada kabar seputar bentrokan pasukan TNI dan pemberontak separatis GAM di berbagai penjuru Aceh.

Sepintas, keadaan di propinsi yang terletak di bagian utara pulau Sumatera itu sama sekali nggak aman. Ngeliat kondisi ini, apa sih sebenernya yang dicari Dewa 19 dalam lawatan konsernya ke Aceh?

"Kedatangan Dewa 19 ke Aceh, sebenernya didasari keinginan menghibur. Gue sadar, saat ini tentara dan masyarakat Aceh yang selama ini terus-terusan dilanda teror jarang banget bisa dapat hiburan. Makanya, lewat beberapa pihak yang berkepentingan, gue coba sounding untuk main di sini," bilang Dhani, sesaat selepas konser di Lhokseumawe kelar.

"Ternyata, niat kami disambut baik oleh Panglima Komando Operasi Militer (Pangkoops) TNI (Mayjen TNI Bambang Dharmono, RED.). Beliau punya visi yang sama dengan kami. Malah, ia menyarankan agar kami menggelar konser di Langsa dan Lhokseumawe, 2 kota yang selama ini dikenal sebagai basis GAM. Demi kelancaran konser itu, beliau berani menjamin keamanan kami selama berada di sini," tambah Andra yang selama berada di Aceh nggak pernah lepas dari HP andalannya, SMS-an terus.

Wah..wah..wah, apa nggak takut tuh?

"Jujur, awalnya sih sempet ragu juga. Tapi, begitu Pangkoops bilang kalo situasi di Aceh udah kondusif dan aman, kami nekad berangkat. Toh niatnya baik, kenapa juga harus takut," bilang Once, yang selama di Aceh nggak pernah lepas dari buku biografi Soekarno yang didapatnya dari salah seorang fans.

Kenyataannya? Aceh memang aman. Sampai konser di Lhokseumawe kelar digelar, nggak ada tuh satu pun masalah yang menimpa rombongan Dewa 19.

Baca Juga: Lagu Munajat Cinta The Rock Awalnya Buat Dewa, Ahmad Dhani: Nggak Mau Once

Yang ada, banyak penduduk Aceh yang mengaku terhibur sama penampilan Dewa 19 di Langsa dan Lhokseumawe. So, keputusan yang dibuat Dhani, Andra dan Once main di Aceh amatlah tepat.

Selain menggelar konser, banyak kegiatan lain yang dilakukan Dewa 19 di Aceh. Salah satunya, melakukan pawai keliling kota di Lhokseumawe dan Langsa beberapa jam sebelum konser berlangsung.

Nggak kayak pawai di kota lain, rombongan Dewa 19 diarak di atas panser dan didukung pengawalan yang amat ketat.

"Jadi berasa kayak Tour of Duty nih!" celetuk Once dengan wajah merah terbakar.

Maklum jack, pawai di Lhokseumawe berlangsung lumayan lama. 75 menit. Wajar kalo kulit cowok Binyo ini merah terbakar matahari.

Apa yang dibilang Once nggak salah! Selain berpawai di atas panser, Once cs. juga sempet dapet latihan khusus militer lainnya. Misalnya, turun dari tali ala pasukan penerjun Paskhas.

Latihan yang digelar di Dusun Klungkukuk itu lumayan bikin hati Dhani berdebar kencang. Abis, nih cowok punya alergi sama yang namanya ketinggian.

Untungnya, setelah dibujuk lumayan lama, Dhani mau juga nyoba turun dari tali.

Begitu sukses dengan selamat, nih cowok malah ketagihan. Bahkan, ia sempet meminta pilot Bell 205 Al, heli yang membawa rombongan Dewa 19, untuk terbang lebih tinggi. Maksudnya sih biar turun dari talinya bisa lebih jauh dari tanah. Dasar!

Tapi, dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan Dewa 19 di Aceh, ada satu hal yang nggak mungkin terlupakan oleh Dewa 19.

Dalam perjalanan dari Langsa ke Lhokseumawe, Pangkoops TNI, Mayjen TNI Bambang Dharmono sempet mengajak Andra, Dhani, Once dan Hai mampir ke Desa Lancuk, yang ada di Kecamatan Sawang.

Menumpang heli Bell 421, yang dikenal sebagai utility helicopter, dan Puma, rombongan mendaratdi helipad darurat yang dibangun nggak jauh dari desa yang terletak di tengah hutan itu.

Sesampainya di sana, Pangkoops menerangkan kalo desa itu dulunya adalah markas pemberontak separatis GAM yang berhasil direbut dan dibersihkan oleh TNI. Dari warga desa yang ikut menyambut Dewa 19, Hal tau kalo kondisi desa itu lumayan membaik setelah dibebaskan dari cengkeraman GAM.

Hanya saja, ada beberapa sarana yang rusak dan harus diperbaiki. Beberapa di antaranya adalah kantor pemerintahan dan sekolah yang hancur dibakar GAM.

Melihat kondisi yang cukup menyedihkan ini, Dewa 19 tergerak untuk memberikan beasiswa pada 30 siswa SD yang ada di wilayah itu. Lumayan lama, 3 tahun penuh.

Di situ, Once juga ngeluangin waktu nyanyiin lagu Cintailah Cinta dengan iringan tepuk tangan Dhani dan Andra (abis, mereka lagi nggak bawa alat sih!). Seru, sekaligus menyentuh banget.

Kebayang dong, gimana ekspresi wajah-wajah temen kita di pelosok hutan sana yang notabene jarang dapet hiburan, pas ngeliat sekaligus bisa nyanyi bareng idola mereka?

Sepulangnya dari Desa Lancuk, Dhani nggak habis-habisnya ngomongin kondisi Aceh yang dinilainya udah beneran kondusif.

"Gue nggak nyangka kalo Aceh udah segini aman. Mudahmudahan kesuksesan konser Dewa 19 di sini bisa ngebuktiin kalo Aceh udah beneran kondusif. Dengan begitu, nggak ada lagi yang ngerasa parno dateng ke Aceh. Terutama band-band lain. Siapa tau, makin banyak hiburan yang datang, bisa bikin Aceh makin aman," bilang Si Jenggot, tulus. Amieeen!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x