Baca Juga: SMA di Jepang Jadikan Kulot Sebagai Seragam Sekolah Dalam Rangka Keberagaman Gender
Tapi, BPS juga ngasih ‘catatan’ kalau persentase ini dipengaruhi sama perbedaan jumlah kelulusan antara tiga jenjang pendidikan tersebut.
"Hal ini juga disebabkan pendidikan tertinggi pemuda didominasi oleh pemuda yang tamat SM/sederajat dibanding Perguruan Tinggi," tulis BPS dalam laporanStatistik Pemuda Indonesia 2022.
Di samping itu, BPS juga ngasih data mengenai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda berdasarkan latar pendidikannya.
Dalam laporannya, BPS mencatat kalau angka tertinggi pengangguran didominasi sama lulusan dari SMA/Sederajat dengan indikasi sebanyak 16,42.
Sementara, mereka yang merupakan tamatan Perguruan Tinggi, menyumbang pemuda pengangguran di angka 11,46.
Sisanya, disusul dengan mereka yang tamatan SD, dan yang nggak tamat sekolah.
Hari wisuda.
Atau dengan kata lain, mereka yang punya latar Pendidikan yang lebih baik, bakal memiliki kesempatan untuk memilih pekerjaan, dan bisa punya penawaran gaji yang lebih baik.
Tapi faktanya, nggak semua pemuda lulusan Sekolah Menengah ke atas bisa tertampung di dunia kerja, sehingga pada akhirnya bakalan mendorong terjadinya peningkatan jumlah pengangguran terdidik.
Tingginya tingkat pengangguran pada pemuda terdidik tersebut menunjukkan adanya potensi tenaga kerja yang kurang termanfaatkan dan berpotensi menjadi ancaman di era bonus demografi.