HAI-Online.com - Bimbim dan Kaka mengungkapkan, Slank sempat ngebajak album mereka sendiri lantaran mereka geram dengan fenomena pembajakan lagu yang saat itu terjadi awal tahun 2000-an.
“Saking sebelnya sama era itu, bajakan gila banget kan. Mungkin kita cuman cetak 10.000, dia bisa nyetak ratusan ribu. Kita cetak ratusan ribu, bajakannya bisa 1 juta copy. Jadi gara-gara itu, akhirnya punya ide, bikin Bajakan,” ujar Bimbim dalam YouTube Slank Suka2x.
“Membajak diri sendiri,” timpal Kaka.
Album Bajakan ini juga merupakan album live kompilasi ketiga milik Slank, dan mereka sebut ngebajak ini dilakukan dengan izin.
“Akhirnya ngebajak tapi izin. Kayak di situ [album] ada kolaborasi Rhoma Irama, itu kita capture lagunya buat Bajakan,” ujar Bimbim.
“Izin ke tv, izin ke Rhoma Irama,” imbuh Kaka.
Menurut Bimbim, albumnya disebut Bajakan karena mereka nggak mempersiapkan khusus lagu-lagu ini untuk dijadikan kompilasi di album.
“Tapi bener-bener kenapa kita bilang bajakan, karena kita nggak mempersiapkan ‘wah ini kita mau live di stasiun tv ini, ayo kita rekam yg bagus terus kita edarin’ nah itu enggak,” terangnya.
Ia menambahkan, “Justru setelah udah jadi, dari hasil tv, hasil radio, itu yang kita olah. kita mix ulang tambah-tambahin efek, mastering ulang,” imbuhnya.
Identik dengan setiap albumnya punya quotes tertentu, sang vokalis cerita, quotes dari album ini yakni meledek orang yang suka ngebajak lagu.
“Quotes nya adalah album Slank dilecehkan, diremehkan, disukai, dibeli, dan akhirnya Slank dibajak.Slank berjuang, menang, menangis, muak, dan akhirnya membajak,” ungkapnya.