TK PGRI memiliki 3 guru dan 1 kepala sekolah. Akibat kejadian ini, seluruh data guru, siswa, dan hasil belajar siswa rusak tertimpa reruntuhan dan belum bisa dikumpulkan ulang.
Melihat kondisi satuan pendidikan yang terdampak gempa, Mendikbud berharap para korban bisa melalui cobaan ini dengan sabar dan tabah.
Baca Juga: Dua dari Enam Pelajar yang Membully Nenek Ditetapkan Jadi Tersangka
"Semoga saudara-saudara kita yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah subhanahu wa taala, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan. Begitu pun untuk semua korban luka, semoga segera diberi kesembuhan," ujar Nadiem.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti menyampaikan, tahap awal tanggap darurat ini Kemendikbud Ristek telah menyalurkan beberapa bantuan.
Di antaranya ada 34 tenda kelas darurat, 20 tenda keluarga, 185 paket keluarga tanggap darurat, 1.321 paket perlengkapan belajar siswa (school kit), 30 school in the box, 7 kit remaja, 15 set alat permainan edukatif (APE) PAUD, 100 set meja lipat, sembako, pakaian, dan obat-obatan untuk warga sekolah dan donasi uang.
"Kami juga akan terus menggalang bantuan dari pegawai maupun pihak-pihak lain," ujarnya.
Nadiem mengungkapkan, selang beberapa jam setelah kejadian, tim Kemendikbud Ristek langsung turun ke lapangan, melakukan pendataan, dan menyalurkan bantuan.
"Saya berharap bantuan yang kami berikan dapat meringankan kesulitan yang kita hadapi bersama saat ini, dan kami juga akan terus memastikan agar bantuan dan dukungan dapat tersalurkan dengan cepat guna mempercepat pemulihan kondisi. Mari kita berdoa dan terus bergotong royong saling membantu untuk kebangkitan Cianjur," pungkasnya. (*)