Follow Us

Review Black Panther: Wakanda Forever: Keren Sebagai Tribute, Tersesat Sebagai Film

Alvin Bahar - Kamis, 10 November 2022 | 09:04
Scene dari Marvel Studios' Black Panther: Wakanda Forever. Photo courtesy of Marvel Studios.
Marvel Studios

Scene dari Marvel Studios' Black Panther: Wakanda Forever. Photo courtesy of Marvel Studios.

HAI-ONLINE.COM - Wafatnya Chadwick Boseman bikin banyak yang perlu diubah di semesta Black Panther.

Keputusan Marvel untuk nggak mengganti sang sosok King T'Challa membuat sekuel Black Panther nggak seperti rencana awal.

Black Panther: Wakanda Forever bercerita tentang Ratu Ramonda (Angela Bassett), Shuri (Letitia Wright), M'Baku (Winston Duke), Okoye (Danai Gurira) dan Dora Milaje (termasuk Florence Kasumba) yang berjuang untuk melindungi bangsa mereka dari campur tangan kekuatan dunia setelah kematian Raja T'Challa.

Ketika orang-orang Wakanda berusaha untuk merangkul babak berikutnya, para pahlawan harus bersatu dengan bantuan War Dog Nakia (Lupita Nyong'o) dan Everett Ross (Martin Freeman) dan menempa jalan baru untuk kerajaan Wakanda.

Ketidakhadiran sosok T'Challa dalam film ini membuat banyak karakter terlihat lebih menonjol dari film sebelumnya dan berhasil menunjukkan kelebihannya.

Baca Juga: Ryan Reynolds Cerita Hugh Jackman Balik Jadi Wolverine Lagi di Deadpool 3

Sayangnya, menurut HAI mereka belum berhasil mengisi kekosongan yang ditinggal oleh sang Black Panther.

Overall, film ini fokus pada pengembangan Shuri menjadi karakter utama, dan tribute kepada Chadwick Boseman.

Drama duka di Wakanda Forever cukup ngena, meski terasa ada antiklimaks di endingnya.

Ditambah dengan Wakanda yang bisa dibilang nggak terlalu banyak berhubungan dengan Marvel Cinematic Universe, Black Panther: Wakanda Forever pun terasa seperti sebuah film yang bisa kamu tonton tanpa harus nyimak karya-karya MCU lainnya.

Oh jangan lupa kehadiran Namor di film ini. Tenoch Huerta benar-benar mencuri perhatian, kerajaan Talokan terasa seperti ancaman (atau sekutu?) baru di Marvel Cinematic Universe, dan pastinya kita nggak sabar nunggu kelanjutan pengembangan karakternya.

Terakhir, masalah dari film-film sebelumnya juga bisa kita lihat di Black Panther: Wakanda Forever. Yap, CGI yang jelek. Sungguh menyebalkan melihat Riri Williams dan Shuri yang super cerdas itu melahirkan karya yang terlihat buruk di layar lebar.

Sebagai sebuah film tribute, Black Panther: Wakanda Forever berhasil bikin kita emosional.

Sayangnya, sebagai keseluruhan film ini terlihat nggak jelas mau ke mana dan hanya mengulang apa yang MCU biasa lakukan yang sebenarnya semakin membosankan.

Marvel Studios’ “Black Panther: Wakanda Forever” disutradarai oleh Ryan Coogler dan diproduseri Kevin Feige dan Nate Moore, hadir di bioskop-bioskop Indonesia mulai 9 November 2022.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest