Masih ingat bagaimana seorang Radja Nainggolan menolak membela Timnas Indonesia dan memilih Belgia sebagai masa depannya?
Dalam sebuah wawancara, Radja beralasan memilih Belgia karena ia memandang kemasan timnas kita sudah kalah jauh. Belum lagi jaminan fasilitas di negeri sendiri yang tampaknya hanya berupa janji-janji saja.
Pemain muda Indonesia memang tanpa banyak dipublikasi, sudah jadi buruan pencari bakat luar negeri.Apalagi setelah kesuksesan Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri meraih gelar Piala AFF pada 2013 lalu turut mengangkat nama-nama beberapa pemain muda lokal ke permukaan lagi.
Alhasil, nggak jarang klub-klub luar negeri mulai mengirimkan para pemadu bakat buat blusukan mencari talenta-talenta bernilai emas.
Mungkin sudah banyak yang tahu sepak terjang Arthur Irawan dan Alfiran "Alfin" Tuasalamony di negeri orang. Tapi belum ada yang mampu menyentuh keberadaan beberapa sosok menjanjikan lainnya seperti Yandi Munawar Sofyan.
Adik dari pesepakbola nasional, Zaenal Arief ini kini tengah berguru di Negeri Kanguru bersama Brisbane Roar. Nggak seperti pemain lainnya,Yandi nggak putus asa mencari perutungan di luar negeri, mengingat sebelumnya sempat bermain untuk klub Belgia pimpinan Aburizal Bakrie, C.S. Vise.
Berposisi sebagai penyerang, nama Yandi Munawar sudah masuk daftar Sean Dobson pada awal Januari lalu, ketikahypeTimnas U-19 sedang tinggi-tingginya. Meski nggak berhasil membawa talenta Garuda Jaya, Brisbane memutuskan untuk memboyong Yandi mengingat ia juga tampil bagus di Timnas U-23.
"Kehadiran Yandi merupakan awal dari kedatangan pemain Indonesia untuk belajar dan meningkatkan kemampuan di Brisbane," ucap Sean Dobson selaku Direktur Klub.
Kesempatan ini ternyata nggak disia-siakan oleh Yandi. Usai sukses mencuri perhatian sang pelatih, Mike Mulvey, cowok ini berhasil mencetak gol perdana untuk tim U-20 kala menghadapi Olimpic FC.
Yandi pun merasa dihargai di sana. "Cara mainnya berbeda, para pengurusnya profesional. Jadi selain ada tantangannya, saya merasakan kenyamanan yang seimbang, " ucap Yandi.
Nah sekarang bagaimana sikap kita buat mencegah eksodus pemain muda ke luar negeri?. Yang pasti, struktur pembinaan dari segala level harus dibenahi. Ini yang tengah dikerjakan oleh Indra Sjafri dan kawan-kawannya.
Karena itu jadi fondasi sekaligus modal awal buat memberikan garansi masa depan kepada para pemain muda.Ingat, kita masih punya nama-nama belia seperti Ravi An Nuur Cholis yang kini masih menimba ilmu di Manchester United, atau Alif Naufal yang sempat berlatih dengan raksasa Belanda, Ajax Amsterdam.
Kalau dari sistemnya sudah benar dan kepengurusannya makin membaik, harapan Indonesia buat menelurkan pemain-pemain sekelas Wayne Rooney ataupun Jack Wilshere ke pentas dunia bukan isapan jempol lagi!