Sekarang ini hacker makin canggih saja membobol informasi dari gadget kita. Sampai rasanya mengamankan informasi yang rahasia di gadget kita jadi makin susah.Baru-baru ini selebriti Hollywood Jennifer Lawrence kena ulah hacker. Beberapa foto syurnya yang disimpan di storage digital, dibobol dan diunggah ke internet. Selebriti di Indonesia beberapa waktu lalu juga kena masalah yang sama, dimana video mesum miliknya disebar oleh orang yang nggak bertanggung jawab.
Baca Juga: Foto Bugil Jennifer Lawrence, Kate Upton, Ariana Grande Bocor di Dunia Maya
Nggak usah selebriti, kita juga pasti punya beberapa data rahasia. Sebelum semua data-data terbongkar sama ulah hacker ada baiknya kamu menyimpannya dengan aman.Berikut tips menjaga biar informasi di gadget kamu tetap aman:
1. Pakai passwordIni mungkin udah umum, tapi masih banyak yang nyepelein. Pastikan semua gadget kamu dilindungi password. Informasi sensitif dapat diakses dalam beberapa cara, tetapi yang paling mudah ya dengan mengambil dari handphone yang nggak ber-password tentunya.
Buatlah password sedikit lebih rumit, misalnya pakai huruf dan angka. Sedikit repot pas buka handphone atau laptop, sih, tapi setidaknya lebih aman. Selain itu hati-hati juga dengan informasi yang kamu pakai untuk mengakses password. Christopher Chaney, hacker yang dipenjara selama 10 tahun di Los Angeles karena merampok email Scarlett Johansson dan aktris lainnya ini dengan mudahnya melewati pertanyaan keamanan seperti 'Siapa nama hewan peliharaan Anda?', dan beberapa pertanyaan yang umum tersedia secara online.
Jadi coba perbaharui alternatif pertanyaan untuk membuka password email kamu dengan pertanyaan-pertanyaan yang cuma kamu yang tahu.
2. Nonaktifkan auto-upload di penyimpanan digital seperti iCloud dan DropboxSemuafile management dan aplikasi backupyang kamu install di smartphonedan laptop sering menawarkan untuk automatis backup. Ini sebenarnya membantu untuk menyimpan banyak data dan informasi kita.
Masalahnya adalah iCloud dan Dropbox serta layanan penyimpan data digital serupa lainnya hanya membuat versi berbasis cloud untuk foto-foto kamu. Mereka nggak tahu seberapa sensitif foto kamu. Kalau kamu nggak mau sesuatu tersebar secara online, kamu harus hati-hati dengan auto-upload.
"Ini pengingat yang secara jelas membeberkan tentang konsekuensi dari menaruh data di internet," ujar Chris Boyd, analis intelijen di Malwarebytes, dilansir Digitalspy, Kamis (4/9).
"Dengan perangkat yang sekarang ini mendorong kita untuk menaruh data di penyimpanan data digital, orang-orang harus hati-hati bahwa media sensitif itu nggak otimatis mengunggah ke web. Orang juga harus menyelidiki prosedur penghapusan untuk menyimpan data secara online. Banyak layanan memungkinkan untuk undo data yang sudah dihapus, yang mana itu bisa jadi masalah dalam situasi tertentu," imbuhnya.
3. Hapus data dengan benarMenghapus data nggak cuma sekedar klik tombol delete, tapi bisa lebih rumit dari itu. Kamu harus melakukan beberapa tahap menghapus jika kamu benar-benar udah nggak menginginkan data itu.
Untuk pengguna Windows, program seperti Eraser akan membuat beberapa pola acak dari data melalui file sampai hampir mustahil untuk recover.Pengguna Mac dapat menggunakan fungsi 'secure empty trash' dalam Finder, atau memanfaatkan utilitas disk Mac untuk memformat disk.