HAI-Online.com - Pakar sosiolog Universitas Indonesia, Dr. Imam B Prasodjo, M.A., dan Pakar Pendidikan Karakter Prof. Muchlas Samani bahas cara memperbaiki sepak bola tanah air.
Digelar saat Sarasehan Ilmu Keolahragaan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (18/10/2022), Imam menyampaikan, olahraga harus dipahami sebagai gaya hidup sehat serta jadi prestasi yang mengacu pada kompetisi.
Soal prestasi nggak cuman tentang menang dan kalah, menurutnya, perlu ditekankan juga menumbuhkan sportivitas.
Baca Juga: Baim Paula Makin Sulit, Dua Polisi Ngaku Nggak Tahu Bakal Di-Prank Laporan KDRT
Sportivitas jadi Kunci
“Tujuan olahraga yang pertama itu sehat secara fisik, tapi jangan lupa kalau intinya adalah tumbuhnya kesehatan jiwa atau sportivitas.
"Jadi, secara nasional yang dituju adalah seberapa jauh kita mampu membangun peradaban,” ujar Imam dilansir dari laman Unesa, Jumat (21/10/2022).
Menurutnya, sportivitas harus dijiwai seluruh stakeholder, baik pemerintah serta wasit di lapangan, hingga para suporter dan penyelenggara pertandingan.
Kalau penyelenggara nggak menggelar pertandingan secara profesional, dampaknya bisa keseluruh aspek pertandingannya.
“Konsep membangun jiwa dan raga itu, jiwanya yang pertama. Ini yang harus diperjelas dan dipahami bersama,” terangnya.
Sistem Manajemen yang Terintegrasi