Follow Us

Gara-Gara Bongkar Kasus Ini, Dua Mahasiswa Unair Jadi Pembicara di FBI Amerika Serikat

Tanya Audriatika - Rabu, 12 Oktober 2022 | 18:54
Dua mahasiswa Unair, Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu menjadi pembicara di FBI karena bongkar kasus pemalsuan website.
Dok. laman Unair

Dua mahasiswa Unair, Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu menjadi pembicara di FBI karena bongkar kasus pemalsuan website.

HAI-Online.com - Gara- gara berhasil bongkar kasus pemalsuan website, dua mahasiswa asal Universitas Airlangga (Unair) menjadi pembicara di FBI Amerika Serikat.

Kedua mahasiswa tersebut yakni Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu dari Magister Kajian Ilmu Kepolisian Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.

Keduanya resmi diundang pemerintah Amerika Serikat ke markas besar Federal Bureau Investigation di Cleveland, Ohio.

Mereka berdua diundang karena berhasil membongkar kasus DMV Website Scampage milik pemerintah Amerika Serikat.

Dalam undangannya, keduanya menjelaskan bagaimana teknik penyelidikan dan penyidikan terhadap 2 tersangka kasus pemalsuan website yang kini sudah resmi ditahan pihak kepolisian.

“Kasus yang dalam penanganannya melibatkan dua institusi yakni FBI (Federal Bureau of Investigation, Red) dan Polda Jawa Timur bersama tim siber Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Red) ini menurut Kapolda Jatim, Nico Afinta, data pribadi tersebut digunakan untuk mencairkan dana PUA (Pandemic Unemployment Assistance) atau dana bantuan untuk pengangguran warga negara Amerika senilai USD 2000 setiap satu data orang dan juga untuk dijual lagi seharga USD 100 setiap satu data orang,” ujar Eko dilansir dari laman Unair, Rabu (12/10/2022).

Selain itu, mereka juga berhasil dapat informasi soal data yang berhasil pelaku dapatkan lewat percakapan Whatsapp dan Telegram berjumlah sekitar 30.000 data.

Baca Juga: Farel Prayoga Nyanyikan Ojo Dibandingke di Istana Merdeka, Dosen Unair Sebut Ada Pergeseran Selera Musik

Diketahui, kasus kejahatan pemalsuan website oleh 2 WNI terhadap situs resmi pemerintah Amerika Serikat sempat menghebohkan publik di sana.

Pasalnya, 2 pelaku scammer itu sengaja memalsukan website dengan tujuan mendapatkan data pribadi warga negara Amerika.

Diduga motif kejahatan yang mereka lakukan untuk menyalahgunakan dana bantuan Covid-19 bagi warga negara Amerika dan menjual untuk mengeruk keuntungan pribadi. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest