HAI-Online.com - Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10) lalu telah menjadi berita duka bagi penggemar sepak bola Tanah Air.
Rasa kehilangan nggak cuma dirasakan oleh suporter Aremania saja, tetapi dirasakan juga oleh suporter bola lainnya seperti yang dilakukan para suporter di Tanah Mataram.
Dilansir dari Kompas.com, berbagai kelompok suporter seperti Pasoepati (Persis Solo), Brajamusti (PSIM Yogyakarta), The Maident (PSIM Yogyakarta), Paser Bumi (Persiba Bantul), Brigata Curva Sud dan Slemania (PSS Sleman) berkumpul bersama di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (4/10) lalu.
Para suporter telah memenuhi area Stadion Mandala Krida sejak sore hari. Masing-masing mengenakan pakaian gelap dengan atribut tim kesayangannya.
Baca Juga: Fans Bayern Munchen Kibarkan Spanduk Solidaritas Kanjuruhan: Lebih dari 100 Orang Dibunuh Polisi!
Tragedi Kanjuruhan yang memakan 131 korban jiwa telah membuat solidaritas tanpa batas di antara rivalitas yang terjadi dalam dunia suporter sepak bola.
Masing-masing saling membuka pintu maaf dan menghilangkan ego superior untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan Malang.
"Wis tidak ada lagi geger-geger (sudah tidak ada lagi keributan). Kita buka lembaran baru, pokoknya suporter itu satu untuk Indonesia," kata Ifan Yoga Pratama, suporter Pasoepati, saat ditemui Kompas.com.
"Kejadian kemarin jadi yang terkahir jangan lagi ada korban. Jangan ada ibu yang nangis gara-gara kehilangan anaknya. Pokoknya Jogja, Solo, Sleman jadi siji (jadi satu)," imbuhnya.
Salah satu Brigata Curva Sud, Muhammad Ilham juga mengatakan hal yang sama. Ilham berharap agar tragedi seperti yang terjadi di Kanjuruhan Malang nggak terulang lagi.
Baca Juga: Usai Insiden Stadion Kanjuruhan Netizen Ramai Tulis Simbol 1312 di Medsos, Ini Maknanya!
"Semoga persudaraan klub di Yogyakarta langgeng. Saya nggak mau pecah belah lagi terjadinya korban nyawa lagi nggak mau. Kejadian di Malang cukup 1 kali dan terakhir," katanya.