UGM pada semester ini menerima 91 praktisi yang bakal mengajar di berbagai program studi Sarjana, 28 di antaranya telah menyelesaikan kegiatan kolaborasi.
Para praktisi ini mengikuti program Praktisi Mengajar berupa kolaborasi pendek maupun kolaborasi intensif.
Baca Juga: Bisa Ketemu Muka Penonton Baru, Isyana Sarasvati 2.0 Siapkan Karya Genre Musik Rock Progresif
Program kolaborasi pendek dari Praktisi Mengajar seperti yang diikuti Prilly Latuconsina ditujukan bagi praktisi yang belum memiliki pengalaman mengajar mata kuliah.
Pada program ini praktisi hanya akan terlibat untuk mengajar mata kuliah selama dua pertemuan.
Sedangkan pada program kolaborasi intensif, praktisi terlibat dalam penyelenggaraan perkuliahan end-to-end, termasuk proses perencanaan dan evaluasi mata kuliah.
Wening menuturkan, kolaborasi perguruan tinggi dengan industri dalam proses pembelajaran mahasiswa sangat penting.
Berbagai program telah tersedia bagi mahasiswa, dan sejumlah perusahaan mitra UGM pun telah menyampaikan pentingnya program-program pembelajaran luar kelas bagi mahasiswa.
Karena itu, ia mendorong mahasiswa UGM untuk memanfaatkan kesempatan ini sebelum menyelesaikan kuliah.
“Saya bertemu banyak perusahaan, dan salah satunya mereka berbicara tentang program MBKM. Karena itu kalau ada program seperti ini kalian harus ikut, kalian bisa mendapatkan jam terbang tinggi sesuai profesi nantinya,” pungkas Wening. (*)