Fikri menambahkan, Chlorella vulgaris juga berpotensi sebagai bahan alternatif pengganti kelapa sawit dalam pembuatan minyak goreng.
Secara umum, mikroalga dikenal dapat menghasilkan minyak paling banyak dengan luas lahan lebih sedikit dibandingkan tanaman terestrial yang kita kenal saat ini.
Menurutnya, proses ekstraksinya sendiri sangat mudah untuk dilaksanakan, dengan kualitas minyak yang cukup baik menyamai kualitas minyak goreng yang umum ada di pasaran.
“Hal ini sesuai dengan fakta bahwa mikroalga memang mengandung kandungan lemak dalam jumlah banyak sehingga menjadikan produk ini ekonomis," pungkasnya.
Baca Juga: TemanBumi, Inovasi Detergen dari Cangkang Kerang Lokan Buatan Mahasiswa UB
Ia menambahkan, apabila dikembangkan secara luas, minyak goreng dari mikroalga ini bisa jadi alternatif pengganti minyak goreng di pasaran dan lebih ramah lingkungan.
Selain itu, minyak goreng dari mikroalga ini kaya akan zat gizi sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. (*)