Follow Us

Mari Kenali Penyebab dan Tips Hadapi Demotivasi dari Guru Besar IPB

Tanya Audriatika - Selasa, 06 September 2022 | 12:05
Ilustrasi demotivasi kerja
shutterstock

Ilustrasi demotivasi kerja

Diri menjadi nggak produktif, pekerjaan yang bisa dituntaskan dalam waktu singkat, akhirnya diselesaikan dengan waktu lebih lama. Sekaligus ada kerugian waktu, tenaga, dan pikiran.

“Bahkan dapat kehilangan kesempatan emas yang dapat diperoleh. Hal yang harus ditekankan bahwa dampaknya tidak hanya merugikan diri sendiri namun konsekuensi terhadap support system dan kebahagiaan orang di sekelilingnya,” tambahnya.

Demotivasi juga erat kaitannya dengan isu kesehatan mental. Terutama bila diiringi dengan perubahan mood yang cukup signifikan dan disertai kekhawatiran dan kecemasan berkepanjangan.

Hal ini mungkin saja dapat menjadi pemicu depresi. Apabila diiringi pula oleh pola tidur, makan dan aktivitas yang buruk dapat mengarah kepada gangguan mental sehingga perlu penanganan.

Tips menghadapi demotivasi

Untuk mengatasi hal tersebut berikut tips menghadapi demotivasi atau kehilangan motivasi

  1. Menguatkan nilai hidup
Menguatkan nilai hidup, niat dan tujuan dalam menjalani kehidupan menjadi salah satu cara untuk menghadapi demotivasi.

“Contohnya tujuan seperti ingin masa depan yang cerah, mendidik diri untuk memiliki ketangguhan, atau membahagiakan orang tua. Dengan adanya tujuan yang jelas, kesulitan yang berarti pun bisa kita hadapi, sehingga tidak mudah mengalami demotivasi,” tambahnya.

  1. Membangun lingkungan yang baik dan positif
Dengan berada di lingkungan tersebut, akan ditemukan dan dirasakan sikap saling mendukung dan memotivasi. Terutama dari lingkungan terdekat yakni keluarga.

“Lingkungan positif seperti ini perlu dibangun, tidak serta merta didapatkan begitu saja. Artinya memberikan kontribusi dalam lingkungan tersebut, dengan menumbuhkan hal-hal yang positif sehingga akan jauh dari terjadinya demotivasi,” lanjutnya.

Prof Euis mengatakan, kalau nggak memiliki lingkungan keluarga yang mendukung, ada baiknya memiliki role model yang memberikan nilai positif.

Bila nggak ada di dunia riil, role model juga dapat diperoleh dari dunia maya yang dapat memberikan insight untuk mampu bangkit dari keterpurukan. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest