Follow Us

Terharu! Ternyata Begini Cerita Di Balik Kepulangan Mahasiswa KKN UGM

Tanya Audriatika - Jumat, 26 Agustus 2022 | 09:15
Cerita haru di balik kepulangan mahasiswa KKN UGM.
Dok. laman UGM

Cerita haru di balik kepulangan mahasiswa KKN UGM.

Selama mengabdi, para mahasiswa dekat dengan warga karena sejak awal tinggal menganut konsep Mama Papa Piara sehingga tingkat kedekatan dengan masyarakat sangat tinggi.

Di kedua desa tersebut, mahasiswa KKN UGM menjalankan program dengan tema besar Pemberdayaan Sektor Pariwisata dan Pengembangan Produk Lokal Berbasis Pembangunan Berkelanjutan di Kecamatan Kei Kecil, Maluku Tenggara.

Adapun program kerja yang dijalankan berfokus pada pengembangan potensi pariwisata dan pengembangan produk lokal antara lain digitalisasi tempat wisata, pengadaan profil desa, pembuatan peta desa & peta Kabupaten.

Selain itu, ada juga pembinaan masyarakat siap pariwisata, pembuatan lat atau anggur laut menjadi saus dan enbal (sejenis umbi, mirip singkong) yang dikreasikan menjadi brownies.

“Di luar program-program yang dijalankan, kami juga banyak menghabiskan waktu dengan masyarakat setempat dengan turut ikut dalam aktivitas-aktivitas setempat. Misalnya, ikut melaut, bermain bola, karaoke, atau sekedar duduk dan menghabiskan waktu untuk bersenda gurau dengan masyarakat,” jelasnya

Fransiscus memaparkan, Desa Letman dan Desa Ohoidertawun berada sekitar 13 kilometer dari Kabupaten Langgur melalui jalur darat.

Di kedua desa tersebut masih memiliki tradisi, adat, serta budaya yang cukup kental. Kendati begitu, masyarakat mau mengadopsi gaya hidup moderen.

Warga masyarakat di daerah tersebut sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, petani, supir, serta tukang bangunan.

Secara umum, fasilitas dari desa ke kota melalui jalur darat sudah lumayan memadai, tetapi sarana-sarana penunjang seperti marka jalan, lampu jalan, pom bensin, dan lainnya masih jarang dijumpai, bahkan belum ada di jalan kabupaten menuju ke desa.

“Walau berada jauh dari keluarga saat KKN, tetapi hal-hal yang kami alami dan dapatkan di Kei Kecil sangat luar biasa dan kami bawa sebagai pengalaman-pengalaman baru ketika pulang,”ucapnya.

Sementara Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., menyampaikan bahwa UGM secara rutin menerjunkan mahasiswanya dalam program KKN ke berbagai wilayah di Indonesia sejak tahun 1951 lalu.

Namun, kegiatan KKN secara tatap muka sempat terhenti karena pandemi Covid-19 dan dilaksanakan secara daring.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest