HAI-Online.com - Persoalan salah pilih jurusan kuliah seringkali terjadi ketika calon mahasiswanya asal pilih kuliah.
Semua memang tergantung dari calon mahasiswanya, namun pemilihan jurusan kuliah juga nggak bisa asal dan harus cocok buat dirinya.
Sekarang, masih ada kesempatan buat lo kembali menentukan apakah jurusan kuliah lo udah tepat apa belum.
Melansir laman Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Psikolog Pendidikan Fakultas Psikologi, Afia Fitriani, S. Psi., M. Psi., bagikan tips biar nggak salah pilih jurusan.
Menurutnya, ada beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan prodi, misalnya mengenali minat, bakat, dan potensi bidang kerja lo.
Tips memilih jurusan kuliah yang sesuai
Baca Juga: Biar Nggak Nyesel! Kenali Nih 7 Tips Sebelum Milih Jurusan Kuliah
- Kenali minat diri
"Hobi tersebut dapat siswa jadikan opsi tentang hal yang ingin mereka dalami lebih jauh. Tuliskan hobi-hobi tersebut berdasarkan prioritas," ujarnya.
- Gali bakat yang dipunya
Afia menjelaskan, salah satu caranya bisa dengan melihat rekam jejak nilai akademik selama bersekolah. Tugas-tugas yang berhasil dikerjakan dengan baik juga bisa mengindikasikan keberadaan bakat.
Selain itu, bidang-bidang ilmu yang dipahami juga bisa mempermudah dalam mencari jurusan yang sesuai. Tuliskan juga bakat yang sudah dikenali berdasarkan prioritas.
- Cari info prodi dan bidang kerja
Lo bisa menilai prodi dan bidang kerja mana yang mungkin dapat ditekuni nantinya. Tuliskan kembali informasi tersebut berdasarkan prioritas.
Setelah pemetaan selesai dilakukan, lo bisa mempelajari pilihan prodi tersebut lewat situs web perguruan tinggi pilihan masing-masing. Bisa juga mencari informasi terkait profil prodi dan lulusannya.
Afia mengimbau agar melakukan riset seperti ini untuk menguatkan penentuan prodi pilihannya.
- Simpulkan berdasarkan urutan prioritas
Kesimpulan ini nantinya dapat mempermudah lo buat mengetahui seperti apa prodi yang sesuai.
Peran orangtua dalam memilih jurusan kuliah
Selain itu, orang tua juga turut memiliki peran yang cukup banyak dan penting dalam membantu kesuksesan anak mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru seperti sekarang.
Afia menekankan perlu adanya dukungan oleh orang tua, terutama dalam memberikan motivasi. Tujuannya agar anak tetap memiliki kepercayaan diri dan makin bersemangat dalam menjalankan proses seleksi.
Dukungan dapat diberikan dengan menjalin komunikasi yang intensif.
Sebaiknya, komunikasi intensif ini dilakukan jauh-jauh hari sebelum proses seleksi. Misalnya mendiskusikan proses, persiapan, bahkan kegalauan yang sedang dirasakan oleh anak itu sendiri.
"Upayakan komunikasi yang dilakukan tidak menekan, nggak bikin stres. Orang tua itu sebaiknya memberikan kesempatan bagi anak untuk menyampaikan keinginannya atau kegalauannya," terang Afia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Tips Pilih Jurusan Kuliah dari Psikolog UNS". (*)