Follow Us

Joji Masih Menyimpan Sendiri Kisah Hidup dan Penyakit Seriusnya!

Al Sobry - Kamis, 16 Juni 2022 | 15:08
Joji

Joji

Pada tahun yang sama, cowok berdarah Jepang Australia itu sempat mencuit bahwa dia mengalami penyakit berupa kerusakan jaringan tenggorokan dan penyakit syaraf. Namun, cuitan itu telah dihapus lantaran Joji selama ini nggak mau membagikan kisah pribadinya ke publik luas.

George Kusunoki Miller

George Kusunoki Miller

Namun, dalam sebuah kontennya di YouTube, yaitu sebelum betul-betul berhenti, Joji mengaku bahwa dia mengalami masalah serius di bagian otak yang menyebabkan dia, beberapa kali harus mengalami kejang-kejang akibat kerusalam syaraf otaknya. Penyakitnya itu kerap kambuh saat dirinya dalam kondisi stres berat.

Ada yang menduga, penyebab penyakitnya itu adalah narkoba. Hal itu terkait wajahnya yang jika diperhatikan saksama telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhirnya sebelum 2017 silam. Dari situlah muncul spekulasi cowok 28 tahun itu diduga sebagai pengguna.

Menanggapi kabar miring itu, Joji telah membantah dan memberi kejelasan bahwa dia cuma kurang tidur.

Baca Juga: Jiyoon Dinyatakan Keluar dari Weeekly, Ini Penjelasan Agensi

Selain menjadi banyak sorotan pada awal kariernya sebagai musisi, di tahun yang sama, Joji juga pernah menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Francis of the Filth dengan sampul berwarn hitam kelam dibubuhi tulisan bewarna emas. Buku ini mengisahkan tokoh utama bernama Filthy Franks yang merupakan pencipta senjata radioaktif yang sangat berbahaya untuk umat manusia.

Dengan ragam kegiatannya itu, dia mengaku kelelahan dan hanya harus mengonsumsi obat-obatan untuk menyembuhkan penyakitnya.

Suatu hari, Joji sempat mengaku bahwa dirinya cum orang aneh. "Saya hanyalah seorang yang aneh, yang benar-benar aneh,” ungkap Joji saat diwawancara malajah TIME.

Meski begitu, cowok yang besar di Osaka, Jepang ini tidak lantas disebut aneh menempuh jalur musisi.

Diakui Joji, selama masa SMA dia banyak mencoba hal yang di luar batasnya. Tak cuma membuat konten humor dan absurd di tiga channel miliknya, Joji juga belajar musik meski dilakukan secara otodidak melalui software GarageBand.

Yap, diakuinya saat pertama kali mendengarkan lagu “A Milli” milik Lil Wayne tahun 2008, di mulai keranjingan membuat beberapa beats.

Joji pun mengaku sempat masuk kelas drum selama satu bulan tapi berhenti karena tidak bisa belajar apa-apa. Hal lain yang sudah ia pelajari soal musik adalah bermain ukulele, piano, dan gitar, sampai akhirnya menjajal musik hip hop dan memproduksinya.

Pelarian Joji ke musik membuatnya bergabung dengan 88rising, sebuah kolektif musik, media dan label rekaman yang mendukung musisi Asia untuk menembus pasar Amerika Serikat dan internasional.

Di sinilah musik Joji mendapatkan sorotan yang dibutuhkannya. Ia diberikan ruang untuk membuat dan merilis musik yang memang dinginkannya, hingga setelah debut single Ballads diperdengarkan, Joji sudah merilis sebanyak 3 album. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest