Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Airlangga Safe Space Gelar Acara Ungkap Penyebab Self-Hatred

Tanya Audriatika - Selasa, 31 Mei 2022 | 08:53
Ilustrasi self hatred
KatarzynaBialasiewicz

Ilustrasi self hatred

HAI-Online.com - Fenomena self-hate atau kecenderungan menyalahkan diri sendiri rentan terjadi pada mahasiswa, apalagi yang mengalami tekanan.

Menyadari hal itu, Airlangga Safe Space gelar acara bertajuk Overcoming Self-Hatred: Why You Hate Yourself And How To Stop Doing So pada Sabtu (28/5/2022).

Acara ini bertujuan untuk mengenali dan menghentikan sikap self-hate yang sering dilakukan banyak orang.

Psikolog Klinis Anak, Remaja, dan Dewasa Muda, Savira Anjani M.Psi ditunjuk sebagai pembicara utama.

Menurutnya, self-hatred merupakan perasaan bersalah, nggak cukup, nggak mampu, dan rendahnya kepercayaan diri yang terjadi secara berkelanjutan.

“Jadi, kalau cuman sesekali itu belum self-hatred. Tapi kalo udah berkelanjutan, durasinya lama, panjang, itu baru kita self-hatred,” jelasnya dilansir dari laman Unair, Minggu (29/5/2022).

Co-founder layanan konseling @deepsmalltalk ini juga menyebutkan, kalau pengalaman masa kecil yang traumatis bisa jadi salah satu pemicu perilaku self-hatred.

Baca Juga: Nih! 5 Tips Menjaga Kesehatan Mental Lo Tanpa Healing Ke Bali

Bentuk pengalaman traumatisnya termasuk perundungan, diabaikan orang tua, maupun adanya kekerasan dalam rumah tangga.

“Kita terbiasa ngerasa nggak pantes, ngerasa nggak berharga. Kita dicuekin lah, kita nggak didengar, kita dikritik terus-terusan. Kita udah terbiasa ngerasa kaya gitu,” jelas Savira.

Faktor lainnya yang menjadi pemicu yakni berasal dari kebiasaan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Hasilnya, orang itu bakal ngerasa nggak cukup sama dirinya, dan susah menghargai diri sendiri apa adanya.

Savira menambahkan, self-hatred ini membuat seseorang juga memiliki konseptualisasi diri yang buruk.

Selain itu, orang yang berada dalam kondisi self-hatred rentan terhadap gangguan psikologis lainnya, seperti stres dan depresi.

“Kita jadi underestimate ourselves, gitu,” ujar Savira.

Menurut Savira, cara menghentikan kebiasaan self-hate bisa dimulai dari hal sesederhana membiasakan menerima pujian, sampai hal lebih kompleks seperti self-compassion.

“Kita benci sama diri sendiri karena kita terlalu keras sama diri kita sendiri. Nah, self-compassion itu kebalikannya: kita memaafkan diri sendiri. Kita sedikit lebih lembut lah sama diri sendiri.” pungkasnya. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x