Follow Us

Buka Blokiran Trump, Elon Musk: Bukan Berarti Gue Dukung Jadi Presiden

Reinaldy Royani - Sabtu, 14 Mei 2022 | 12:00
Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Wikimedia

Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump

“Dia (Jack) dan aku ada dalam pemikiran yang sama bahwa pemblokiran permanen harus menjadi kasus yang sangat amat langka dan ini hanya berlaku untuk akun-akun bot dan scam,” ujar Musk.

Baca Juga: Gandeng Sang Ibu di Met Gala, Elon Musk Bocorin Tujuan Beli Twitter

Rencana pembukaan gembok pemblokiran akun Donald Trump rupanya merupakan langkah awal dan bukti di bawah kepemimpnannya, Elon Musk akan membuat platform media sosial ini menjadi lebih bebas dan semakin berlandaskan kebebasan berbicara atau freedom of speech.

Namun juga terdapat tanggapan pesimis dan bersifat kontradiktif dari keputusan Elon Musk ingin ‘mengembalikan’ akun Donald Trump.

"Jika Musk khawatir bahwa banyak orang marah karena Trump dilarang, dia harus melihat berapa banyak lagi orang yang akan marah jika Trump nggak dilarang, Musk tampaknya hanya khawatir tentang pendapat sekelompok kecil individu yang menghasut kekerasan atau melanggengkan ujaran kebencian." kata Kirsten Martin, Profesor Etika Teknologi dari Notre Dame University.

Baca Juga: Elon Musk Beli Twitter, Personel Kiss: Mendingan Atasi Masalah Kelaparan Dunia!

Dr. Catherine Flick, seorang ekspert di bidang komputasi dan pertanggungjawaban sosial di De Montfort University, beropini kepada BBC Today bahwa ia dan tim memiliki bukti kuat kalau Elon Musk benar-benar keliru mengenai dampak diblokirnya Donald Trump dari Twitter.

“Menghapus Donald Trump dari Twitter sebenarnya mengurangi jumlah polarisasi. Ini berarti nggak menyediakan platform baginya untuk menyulut dendam dan pengelompokkan antar manusia dalam platform.”

(*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest