HAI-ONLINE.COM - Ramai diperbincangkan karena rencananya membuka blokiran permanen mantan Presiden Amerika, Donald Trump, Elon Musk memberikan penjelasan atas rencananya ini.
CEO Tesla ini membela keputusannya ini dengan berujar meski ia ingin Twitter mencabut blokir Trump, bukan berarti ia mendukungnya dalam kontestasi pemilihan presiden Amerika 2024 mendatang.
Saat ini, Musk sedang berjuang untuk mengakuisisi kepemilikan Twitter setelah membeli sahamnya.
Melansir dari Financial Times pada Selasa (11/4/2022) lalu, Musk mengatakan bahwa keputusan Twitter untuk melarang Trump adalah buruk secara moral.
Dari pihak Trump sendiri, ia pernah menyatakan kalau nggak ingin balik ke Twitter dan ingin membangun platform media sosialnya sendiri.
Mantan Presiden Amerika ini diblokir permanen oleh Twitter pada Januari 2021 karena dianggap melakukan hasutan kekerasan setelah pendukungnya menyerbu Capitol Hill di Washington DC.
Sebelumnya Elon dalam konferensi pers beranggapan bahwa pemblokiran akun Trump merupakan keputusan yang buruk.
“Menurutku adalah kesalahan ketika mengasingkan sebagian besar negara dan membungkam Donald Trump dan membuatnya nggak bersuara,” tutur Musk, Selasa (10/5/2022), mengutip dari BBC News.
CEO Tesla ini berujar jika seseorang mencuitkan sesuatu yang bersifat ilegal atau dapat merusak dunia, akan ada pemblokiran sementara atau unggahannya akan jadi nggak terlihat.
Founder Twitter, Jack Dorsey nampaknya juga sepakat tentang perihal ini. Elon Musk mengaku telah berbicara dengannya tentang pemblokiran akun pengguna atas dasar tweet ofensif.