Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Begini Penyebab Joy Division Harus Ganti Nama dan Akhirnya Menjadi New Order

Nada Aprillia - Rabu, 04 Mei 2022 | 19:50
New Order
thisisdig

New Order

HAI-ONLINE.COM – Pada tanggal 18 Mei 1980, 24 jam sebelym Joy Division dijadwalkan untuk terbang ke New York menjalani tur AS pertama mereka, Ian Curtis ditemukan bunuh diri di rumahnya di Macclesfield, Cheshire.

Curtis menderita depresi selama beberapa waktu dan telah hidup dengan epilepsi parah selama lebih dari 18 bulan. Kemudian juga mendiang vokalis Joy Division ini benar-benar dihantam dengan masalah pribadinya dan hubungan, yang akhirnya bikin musisi berusia 23 tahun saat itu kewalahan.

Ian Curtis

Ian Curtis

Alasan Sumner, Hook, dan Morris untuk nggak melanjutkan karir mereka sebagai Joy Division adalah untuk menghormati kesepakatan yang mereka miliki bersama, jauh sebelum Curtis meninggal.

Mereka berjanji untuk berhenti tampil di bawah nama Joy Division dan berhenti membawakan lagu-lagunya atas alasan apapun.

Dikutip melalui Radio X, hal itu adalah pendirian berprinsip yang diamati oleh para musisi saat mereka kehilangan Curtis.

Baca Juga: Bassist New Order Peter Hook Lelang Ratusan Memorabilianya di New Order & Joy Division

Hal itu juga mengartikan kalo saat mereka berkumpul kembali setelah pemakaman Curtis, mereka harus memulai semuanya dari awal.

Nggak ada vokalis, nggak ada lagu, dan nggak ada nama.

Band ini udah melalui beberapa perubahan nama, seperti pada show pertama mereka Mei 1977, promotor Richard Boon menyarankan agar grup tersebut menyebut diri mereka “Stiff Kittens”, tapi mereka lebih memilih untuk mengumumkan kalo mereka adalah “Warsawa”.

Itu merupakan nama yang terinspirasi dari lagu di album terbaru David Bowie, Low.

Sayangnya saat Morris mencoba untuk mendaftarkan band dalam beberapa show di London melalui promotor, doi diberitahu kalo nama band itu nggak bisa dipake.

Hal itu dikarenakan adanya band berbasis di Ladbroke Grove bernama Warsaw Pakt yang udah banyak mendapatkan publisitas dengan rekaman dan rilisan album.

Banyak banget lika-liku yang mereka hadapi dalam pergantian nama, permasalahan dari nama-nama yang mereka pilih nggak ada habisnya.

Hingga Rob Gretton selaku manajer dari band ini bikin list nama-nama yang sekiranya berpotensi untuk mereka pakai.

Rob Gretton, New Order's manager, in Manchester's Dry Bar, 1991.

Rob Gretton, New Order's manager, in Manchester's Dry Bar, 1991.

Baca Juga: Dari Joy Division Hingga Oasis, Ini 6 Lagu Band Yang Jadi Yel-Yel Suporter Bola

List tersebut mencakup judul-judul politik kayak “Black September” atau “The Immortals”. Hingga juga keluar saran lain dari judul surat kabar “The New Order Of The Kampuchean Front”, tapi itu dianggap “masih sedikit politis”, sehingga disingkat menjadi “The New Order” sebelum “The” dihapus.

“The New Order” sendiri sebelumnya adalah nama band Los Angeles yang berumur pendek, digawangi oleh mantan gitaris Stooges, Ron Asheton.

Pikir mereka saat itu dilansir melalui Radio X, karena Curtis adalah penggemar berat Stooges dan Iggy Pop, kayaknya mendiang penyanyi itu bakal menyetujui penggunaan nama ini.

New Order in 1987: Bernard Sumner, Peter Hook, Gillian Gilbert and Stephen Morris

New Order in 1987: Bernard Sumner, Peter Hook, Gillian Gilbert and Stephen Morris

Meskipun pada ujungnya banyak kontroversi juga atas nama yang mereka pakai, New Order udah melekat dengan band ini selama hampir 40 tahun dengan album Movement, Power Corruption & Lies, Technique, dan hits besar mereka 'Blue Monday', 'True Faith' dan 'Regret'.

Sementara itu juga Ner Order menolak untuk memainkan apapun materi Joy Division di tahun-tahun awal mereka itu, kecuali untuk beberapa acara khusus. Namun pada abad ke-21 mereka terlihat merangkul masa lalunya dan jadi sering membawakan lagu-lagu Joy Division lama ‘Love Will Tear Us Apart’ dan ‘Transmission’ di antara setlist mereke.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x