Cakra merasa bahwa nggak fair jika seorang musisi cover disejajarkan dengan musisi orisinil yang punya karya banyak sekalipun musisi cover ini bisa mendatangkan massa yang banyak seperti contohnya Tri Suaka.
“Andika Kangen Band jaman dulu tuh jamet banget penampilannya, tapi kalau bicara soal kualitas musik jauhhhhh. Kangen Band lagu-lagunya sing along banget. Kalau Andika disejajarkan dengan Tri Suaka ibarat musisi kafe disandingkan dengan pengamen di angkot pake ukulele. Memang keduanya sama2 menghibur, tapi segmen pendengarnya beda di demografi yang signifikan dimana orang2 yang datang ke kafe itu datang buat menikmati suasana sedangkan orang2 yang naik angkot itu cuma sekadar mau berangkat ke suatu tempat.” Jelas Cakra dalam statusnya.
(*)