HAI-ONLINE.com - Kabar baik datang dari Kalimantan Barat! Seluruh SMA di Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, dan Landak kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh setelah dua tahun lamanya melaksanakan pembelajaran daring akibat Pandemi Covid-19.
PTM dapat diterapkan kembali karena vaksinasi dosis kedua untuk kelompok lansia di ketiga daerah tersebut sudah mencapai 50 persen ke atas yang memang menjadi syarat dalam menerapkan PTM 100 persen.
“PTM SMA di Sanggau sejak 21 Maret. Kemudian, di Pontianak dan Landak telah dimulai sejak 6 April,” ujar Fatmawati, Kepala Bidang SMA/Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Senin (18/4/2022), dikutip dari Kompas.id.
Meski begitu, sekolah tetap akan melakukan evaluasi terhadap proses belajar dan pengawasan protokol kesehatan secara ketat, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker.
Jika ada siswa yang sedang batuk atau flu maka tidak akan diperbolehkan masuk PTM.
Selain itu, meski PTM sudah dilakukan secara 100 persen, tempat duduk di dalam kelas tetap akan dibuat berjarak sekitar 20 cm antar siswa.
Fatmawati kembali menegaskan bahwa kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan belum diperbolehkan, seperti kantin di sekolah belum dibuka dan kegiatan ekstrakurikuler belum dapat dimaksimalkan.
Agar berjalan dengan baik, kegiatan PTM akan dilakukan melalui pantauan pengawas atau pembina di kabupaten atau kota.
SMA yang berlokasi di Pontianak tentunya akan mudah dimonitoring karena berada di Ibu Kota Kalimantan Barat, sedangkan yang berada di daerah lainnya akan dibantu koordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat.
Tak hanya itu, ada beberapa kabupaten yang akan menyusul dalam menerapkan PTM karena masih menunggu angka vaksinasi lansia tahap kedua di atas 50 persen.
”Kabupaten Sintang sedikit lagi sudah bisa menggelar PTM karena vaksinasi tahap dua lansia sudah 49,07 persen per 17 April,” ungkap Fatmawati.
Hingga saat ini, kasus Covid-19 di daerah Pontianak cenderung membaik karena kasus yang menurun dan sempat tidak ditemukannya kasus baru pada pekan lalu. Bahkan, positivity rate Pontianak sudah dibawah 1 persen, berkisar 0,3-0,5.
“Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah Pontianak sudah masuk level 1 karena tidak banyak lagi kasus baru yang ditemukan,” jelas Sidig Handanu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
Menurutnya, hal itu terjadi karena kekebalan kelompok yang sudah mulai terbentuk karena cakupan vaksinasi yang sudah semakin membaik.
Secara detail, vaksinasi dosis pertama di kota Pontianak sudah mencapai angka 94,2 persen, dosis kedua 81,19 persen, dan dosis ketiga 15,2 persen. Sementara itu, total sasaran vaksinasi di Pontianak sebesar 473.070 orang.
(Ariella Kinari)