HAI-ONLINE.COM - Emosi jadi bagian yang nggak bisa terpisahkan dalam diri kita. Namun, nggak jarang kita seringkali merasa sulit mengontrol emosi dalam keseharian kita, baik emosi baik maupun emosi negatif.
Seperti meluapkan amarah yang meledak ledak atau mengekspresikan kegembiraan secara berlebihan saat menghadapi sesuatu.
Psikolog UGM, Sutarimah Ampuni, S.Psi., M.Si., MPsych., Psikolog., ungkap pentingnya setiap orang belajar mengelola atau meregulasi emosi agar bisa terekspresikan secara wajar, sehat, dan pas, sehingga nggak memicu efek buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
"Emosi perlu dikelola, mengekspresikannya dengan sehat dan pas. Tidak menahan-nahan namun juga tidak meledak-ledak," terangnya dilansir dari laman UGM, Kamis (14/4/2022).
Ampuni juga bagikan sejumlah strategi dalam mengekspresikan emosi. Salah satunya menahan atau menekan emosi. Seperti ketika saat berduka menahan rasa duka karena tidak ingin terlihat lemah dan berduka di hadapan orang lain.
"Sebenarnya strategi ini kurang bagus karena kalau terlalu menahan akan berbahaya. Ibarat botol yang diisi air soda dan ditutup rapat suatu saat akan meledak, begitu juga dengan emosi," jelas Dosen Fakultas Psikologi UGM ini.
Baca Juga: Kebiasaan Menggigit Kuku Bisa Jadi Tanda Bagi Kesehatan Mental Lo!
Dosen ini bagikan cara lain dalam mengelola emosi ini dengan merenung. Mengekspresikan emosi dalam bentuk diam dan menyendiri.
Lalu, mengekspresikan emosi secara berlebihan atau agresif. Seperti marah-marah dan berperilaku kasar serta merugikan orang lain.
Nah, buat lo yang lagi merasa seperti ini, pas banget, simak lima tips cara kelola emosi ala Psikolog UGM di bawah ini:
Cara kelola emosi
- Lakukan pemilihan situasi
"Sebelum melakukan pemilihan situasi, kita harus punya self awareness mengenai emosi kita sendiri. Aware apa yang membuat kita marah, kecewa dan lainnya," tuturnya.
- Memodifikasi lingkungan
- Mengubah dalam diri sendiri
"Coba pengaruhi dan ubah pikiran negatif menjadi positif/lebih optimis. Memang ini tidak mudah terlebih saat kondisi terpuruk, tetapi harus ada kemauan untuk itu," ucapnya.
Baca Juga: Ayo Gerak! Ini 7 Manfaat Jalan Kaki buat Kesehatan Fisik dan Pikiran Kita
- Mengalihkan perhatian
- Mengambil jarak dari emosi yang dirasakan
"Mengambil jarak ini juga bisa dengan mensugesti diri, seperti hari ini aku sudah banyak emosi negatif sekarang akan memberi kesempatan tubuh dan pikiran untuk istirahat serta tidak memberi kesempatan bagi emosi negatif menguasai waktu yang ada," paparnya.
Ampuni menegaskan kalau pentingnya mengelola emosi agar nggak berdampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, dan lingkungan sekitar. (*)