Follow Us

Think Before You Get Ink: Kisah Para Pelajar Indonesia yang Bertato

Alvin Bahar - Sabtu, 19 Maret 2022 | 17:05
Para pelajar yang bertato
HAI

Para pelajar yang bertato

Baca Juga: Menurut Tattoo Artist dan Cowok Bertato yang Kami Temui, Ini 10 Bagian Tubuh yang Paling Sakit Ditato

Padahal, nih, ya, kalau kita melihat sejarah, seni merajah tubuh ini sudah lebih dulu ada dan diaplikasikan oleh suku-suku tua di dunia, salah satunya adalah orang-orang Mentawai dan Suku Dayak, Indonesia.

“Awalnya, tato digunakan sebagai penanda status, sampai strata. Namun, makin ke sini, tato sudah jadi gaya hidup. Menurut gue, sih, itu nggak masalah,” ujar Iky Nata, salah satu tato artist.

Butuh Penjelasan dan Pemahaman Lebih

Ilustrasi pelajar bertato
HAI

Ilustrasi pelajar bertato

Seniman tato yang akrab disapa Iky ini menjelaskan bahwa nggak sepenuhnya kesalahan ada di teman-teman kita.

Justru, ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh teman-teman kita patut dipertanyakan kenapa mereka malah diperbolehkan ditato oleh seniman tato.

“Kenapa tato artis memperbolehkan anak-anak ini ditato? Meskipun itu hak orang dan mereka bisa bayar, tapi seharusnya seniman tato tetap kasih pemahaman. Karena artist tato ada semacam kode etik,” tambah cowok yang sudah berkecimpung di dunia tato sejak 2009 silam.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa di negara-negara maju, orang baru boleh ditato kalau umurnya menginjak 20 tahun atau lebih.

“Kenapa baru usia 20 tahun, soalnya mereka yang umurnya di bawah itu masih belum bisa ambil dan memiliki keputusan yang tepat, dan pertanggungjawaban atas itu semua,” lanjutnya.

‘Kucing-kucingan’

Sebenarnya, selain alasan keputusan dan pikiran yang belum matang, sebagai anak sekolah kita tetap wajib mengikuti peraturan yang berlaku di sekolah. Maklum, nggak sedikit dari sekolah punya alasan ketat terkait hal ini.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest