Keputusan ini dibuat olehPemerintah Kota Tangerang dengan menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan kapasitas kelas 50 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin menyebutkan, keputusan kembali ke PTM terbatas berdasarkan rekomendasi dari dinas kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat.
Namun, PTM secara terbatas hanya untuk siswa kelas 6 dan kelas 9 dengan kapasitas ruang kelas maskimal 50 persen.
Diketahui sejak akhir Januari 2022, siswa SD dan SMP di Kota ”Benteng” Tangerang kembali ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online. Keputusan tersebut lantaran lonjakan kasus positif Covid-19 dan temuan varian baru Omicron.
"Sejak tiga hari lalu sudah ada tim yang mengecek kesiapan sarana dan prasarana, termasuk capaian vaksinasi Covid-19 warga sekolah,” katanya sudah siap pada Jumat (4/3/2022).
Sebelum memulai PTM terbatas, semua sekolah wajib untik dibersihkan dan didesinfeksi kembali guna meminimalkan risiko penyebaran SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Selain itu, kantin masih ttidak boleh buka selama PTM. Untuk itu, siswa dianjurkan membawa bekal, menerapkan prokes dengan rutin mencuci tangan, selalu mengenakan masker, dan diwajibkan langsung pulang sesuai jam pelajaran.
"Setiap pekan PTM nantinh akan dievaluasi. Jika tidak ada kendala, PTM secara terbatas akan ditambah jumlah siswa secara bertahap dan bergilir," kata Jamaluddin lagi.
Sebagai informasi, penurunan kasus harian di Kota Tangerang ternyata juga berbarengan dengan penurunan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit dan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT).