Nah niksen atau doing nothing, adalah kegiatan yang bisa digunakan untuk mendetoks semua kelelahan psikologis yang diderita masing-masing orang.
"Semua orang butuh istirahat dari melakukan banyak hal. Dalam dunia psikologi ini disebut decision avoidance, atau memilih untuk nggak memilih atau memutuskan sesuatu," ujar Ghosh.
Baca Juga: Mau Cegah Kena Omicron? Daya Tahan Tubuh Harus Ditingkatkan tapi Nggak Boleh Instan, Begini Caranya!
Melahirkan ide-ide baru
Nggak semua pakar psikologi setuju dengan manfaat kesehatan dari niksen. Christoper Anderson dari Universitas Maryland pernah menulis artikel di tahun 2003, menyebutkan bahwa decision avoidance adalah status quo yang dipilih oleh seseorang. Dan pilihan ini termasuk ke dalam gangguan perilaku.
Artikel Anderson ini ditayangkan dalam American Psychological Association's Psychological Bulletin.
Namun Mecking menanggapi tulisan Anderson tersebut secara positif. Mecking mengatakan bahwa otak manusia selalu aktif.
Ketika otak seseorang yang tengah dalam fase niksen diperiksa dalam functional magnetic resonance imaging (fMRI), otak ini terlihat seaktif otak seseorang yang sengaja diberi tugas untuk diselesaikan.
Bedanya, otak mereka yang tengah bekerja aktif karena digunakan menyelesaikan pekerjaan, sedangkan otak mereka yang tengah doing nothing berloncatan kesana kemari memikirkan banyak hal.
"Dalam fase ini, niksen atau doing nothing terkadang bisa melahirkan ide-ide baru yang segar," tutur Mecking.
Namun doing nothing atau niksen yang positif di sini bukanlah duduk santai sambil berselancar di media sosial. Namun duduk santai, memperhatikan awan, dedaunan, atau orang yang berlalu lalang di sekitar kita.
Baca Juga: Nyimak Kisah Misteri dan Kriminal Ternyata Punya Segudang Manfaat!