HAI-Online.com - Membangun sebuah hubungan antar manusia dipenuhi dengan segala kerumitan yang nggak bisa terelakkan, termasuk juga kisah cinta.
Namun bagi seorang Difki Khalif, seorang penyanyi solo dan penulis lagu, terdapat beberapa aspek yang berperan dalam ragam kisah hubungan tersebut.
Hal ini dituangkannya melalui single terbarunya bertajuk 'Ratu Drama' yang telah dirilis pada awal bulan lalu (08/10).
Single teranyar dari Difki ini dinilainya menjadi sebuah warna terbaru - nggak hanya dari segi musikalitas melainkan penulisan lirik yang cukup gamblang, terukur, dan memiminimalisir sajak sastrawi yang telah dilakukannya sebelum ini.
Bergerak sedikit ke belakang, Difki terlebih dahulu merilis dua single perkenalannya yakni 'Ilusi Setelah Kau Pergi' dan juga 'Cinta Yang Diam' yang dikerjakannya bersama sang sepupu Nazriel Ilham alias Ariel NOAH.
Menerangkan perbedaan utama yang mendasar pada ketiga singlenya ini, Difki Khalif berkesempatan untuk berbagi cerita bersama HAI pada rubrik Kisum Live kemarin (04/11).
Pada dasarnya, Difki Khalif yang mendeskripsikan dirinya sebagai seorang pemerhati ini merasa jauh lebih peka untuk menerjemahkan fenomena yang diamatinya sejak 2017 lalu untuk mengerjakan 'Ratu Drama'.
Oleh sebab itu, 'Ratu Drama' pun juga dinilai Difki Khalif menjadi salah satu lagu yang paling merepresentasikan karier bermusiknya selama ini.
Keresahan yang ditangkap selama beberapa tahun ini berkisar pada kebahagiaan semu dan tekanan berat yang dihadirkan oleh media sosial dalam mempengaruhi sebuah hubungan.
“Intinya sih kita harus lebih peka lagi terhadap sebuah hubungan yang semestinya dibangun lewat kehangatan yang murni, bukan dari hal yang terkesan dibuat-buat atau hal yang ternyata semu alias palsu," ujarnya tegas.