Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Flava Effect Hadirkan Riuhnya Kehidupan Kelas Pekerja di Debut Album 'Maniac'

Mohammad Farras Fauzi - Kamis, 04 November 2021 | 17:05
Flava Effect
Press Photo by demajors

Flava Effect

HAI-Online.com - Membangun kultur keras sebagai kota pelabuhan dan industri yang diramaikan oleh pekerja, kota Surabaya tentu nggak bisa dilepaskan dari panasnya gesekan yang dihasilkan dari kultur pekerja tersebut.

Sebagai gerbang paling awal yang terbuka lebar dari timur Indonesia, proses asimilasi di kota terbesar kedua Indonesia ini kemudian menghasilkan produk seni budaya yang menarik, terutama dalam ranah musik populer.

Peran dari kawan-kawan yang berasal dari Indonesia Timur pun nggak dapat terelakkan dalam membentuk budaya ini.

Dari masa ke masa, Surabaya seperti menjadi kawah candradimuka bagi banyak talenta berdarah Indonesia Timur. Mulai Tielman Brothers hingga kini dalam wujud aksi hip hop bernama Flava Effect.

Baca Juga: Jurnalis Musik yang Temukan Istilah 'Thrash Metal' Meninggal Dunia

Beranggotakan empat pemuda perantauan dengan semangat membara, Faisal Burhan (Shan Fateh), Marselinus Kia Buto (Kya Butto), Reza Firmansyah (Eja), & Iron Elianus Liu (Iron G) menjadi bukti kalo hip hop adalah suara rakyat sesungguhnya.

Meski cukup jauh dari hingar bingar media, Flava Effectcukup produktif dengan keberhasilan mereka menghadirkan album penuh perdana bertajuk 'Maniac'.

Telah rilis pada akhir bulan lalu (29/10), album ini merupakan hasil kerja sama antara demajors dan Pasukan Records sebagai rahimnya.

Berangkat dari kultur kesibukan dengan segala energi dan amarah kelas pekerja, 'Maniac' memunculkan 10 trek agresif yang menggaungkan kembali era keemasan hip-hop akhir 80-an hingga awal 90-an.

“Itu sebuah album tentang hip hop menurut idealisme Flava Effect. Hip hop sebagai kehidupan yang dijalani dan rap sebagai langkahnya,” jelas punggawa Flava Effect, Shan Fateh tentang albumnya.

“Maniac diartikan secara harafiah sebagai seorang maniak, seorang gila, dan secara metafora sebagai maniak musik hip hop. Like a maniac, we’re hip hop maniac,” tambah Iron G menjelaskan gagasan di balik judul album.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x