HAI-Online.com -Petugas senjata untuk filmRust akhirnya berbicara soal tragedi yang menewaskan sinematografer Halyna Hutchins dalam syuting film yang terjadi pada minggu lalu. Ia mengatakan bahwa dirinya nggak tau sama sekali dari mana peluru itu berasal.
Hannah Gutierrez-Reed, yang bertanggung jawab atas penyediaan dan pengecekan senjata di lokasi syuting film Rust di Santa Fe, New Mexico, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepadaEntertainment Weeklyoleh pengacaranya, bahwa ada ketidakbenaran yang telah diberitahukan kepada media.
Baca Juga: Kronologi Insiden Penembakan Alec Baldwin yang Menyebabkan Satu Kru Meninggal
Pernyataan dari pengacara Hannah Gutierrez-Reed, Jason Bowles dan Robert Gorence mengatakan keselamatan adalah prioritas nomor 1 kliennya di lokasi syuting.
Jika memang saat ia mengecek ada peluru di senjata tersebut, maka nggak diperkenankan olehnya senjata itu digunakan di lokasi syuting. Hannah menyatakan nggak tau dari mana peluru itu berasal.
"Pihak berwenang mengatakan bahwa Alec Baldwin menembakkan peluru yang langsung mengenai Hutchins pada 22 Oktober.
"Dokumen resmi pengadilan menyatakan bahwa asisten sutradara Dave Halls tanpa disadari menyerahkan pistol tersebut kepada Alec Balwin. Saat itu ia menunjukkan bahwa senjata tersebut aman digunakan dengan meneriakkan "cold gun!," bunyi pernyataan yang diterimaBBC.
Sutradara Rust, Joel Souza, juga terluka dalam insiden tersebut dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah kejadian tersebut.
Menurut informasi yang diberikan Joel Souza kepada pihak berwenang, dikutip Entertainment Weekly, asisten sutradara, Dave Halls mengaku nggak tau kalo ada peluru di senjata properti ketika dia mengatakan “cold gun”.
Baca Juga: 5 Kecelakaan Fatal yang Terjadi Pas Syuting, Ada yang Terpenggal Baling-Baling Helikopter
Saat latihan adegan yang melibatkan Alec Baldwin, aktor itu lalu mengarahkan senjatanya ke lensa kamera. Kemudian pistol ditembakkan, lalu peluru yang keluar langsung mengenai Hutchins dan Souza.
Mengenai hal itu, pengacara Hanah Gutierrez-Reed, mengatakan kliennya dipekerjakan di dua posisi di film tersebut. Hal itu membuatnya sangat sulit untuk fokus pada pekerjaannya sebagai petugas senjata.