HAI-Online.com – Keberadaan Slankers atau fans setia Slank pastinya udah nggak diragukan lagi banyaknya hingga muncul fenomena, “apapun konsernya, tetep Slank benderanya”.
Fenomena tersebut pun menjadi bukti bahwa eksistensi Slank benar-benar terjaga dan bisa menyusup ke banyak sekali kalangan. Selain itu, komunitas penggemar Slank ini juga sangat terorganisir dan tersebar luas di seluruh penjuru Indonesia, bahkan sampai saat ini.
Meski mungkin masih didominasi fans lawas, drummer sekaligus pentolan Slank Bimbim mengatakan bahwa proses regenerasi Slankers berjalan sangat baik.
Menurutnya, sejak dulu para Slankers kerap menurunkan kecintaan mereka terhadap Slank kepada anak-anak, kawan, hingga junior mereka di sekolah.
"Kalau penggemar, pasti turunin dari paman ke keponakan, dari bapak ke anak, pasti jadi Slankers juga. Kalau di sekolah, di STM, juniornya diracunin (lagu Slank)," ujar Bimbim saat jadi bintang tamu dalam podcast di channel YouTube Eventori.id.
Baca Juga: Slank Dianggap Udah Nggak Kritis Lagi, Bimbim: Gue Maunya Berubah Terus, Bersikap Terus
Nah soalbendera Slank sendiri, yang kerap diusung penonton di berbagai konser Tanah Air, Bimbim mengatakan bahwa hal itu memang dilakukan atas inisiatif mereka sendiri.
“Tapi kalo bendera itu hadir dari komunitas. Jadi setiap komunitas, fans club cabang segala punya bendera sendiri-sendiri,” ungkap Bimbim.
Berencana bikin aplikasi khusus buat Slankers
Ia pun sadar, Slank mau nggak mau juga mesti beradaptasi dengan perubahan zaman yang sekarang udah serba digital ini. Hal itulah yang melandasi Slank buat berencana bikin aplikasi untuk penggemar, Slankers.
Kata Bimbim, nantinya, aplikasi hampir serupa seperti PeduliLindungi yang dipakai pemerintah Indonesia di masa pandemi Covid-19.
"Sekarang, anak-anak lagi pikirin digital apps fans club. Jadi, mau dikumpulkan di satu komunitas," jelas Bimbim.