Review
Dalam film 'No Time To Die' kali banyak unsur yang memang sudah nggak asing lagi buat para penggemar film James Bond seperti banyaknya ledakan, aksi menegangkan dan tentunya cewek-cewek seksi. Namun, yang perlu jadi fokus pada film ini yaitu jalan cerita yang dibuat menampilkan sisi berbeda dari James Bond-nya Daniel Craig.
Keterlibatan Madeleine yang diperankan oleh Lea Seydoux sangat punya peran vital bagi James Bond. Bukan tanpa sebab, mereka pernah menjalin hubungan lalu terpisah karena suatu situasi. Para penggemar tentu bakal tersentuh oleh hubungan yang dimiliki James Bond dengan Madeleine di film ini yang ternyata masih terjebak kenangan masa lalu.
Berdurasi hampir 3 jam, 'No Time To Die' jadi nggak terasa ketika ditonton karena jalan ceritanya yang padat dan terus berkesinambungan. Oleh karena itu, penonton seakan fokus pada jalan ceritanya dari awal hingga akhir. Dalam film ini juga bakal mengulas kembali tentang Spectre dan Befold yang pernah muncul di seri sebelumnya. Bahkan, ada karakter-karakter baru yang dimunculkan. Namun karakter-karakter ini memiliki peran penting dan nggak mengganggu jalan ceritanya.
Contohnya Ana de Armas yang berperan sebagai Paloma agen rahasia pembantu James Bond yang dalam film ini menampilkan aksi memukau. Dia bertarung melawan beberapa penjahat sekaligus dan menampilkan keahliannya dalam menggunakan senjata.
Selain itu, ada karakter Safin yang diperankan Rami Malek, yang digambarkan sebagai karakter antagonis dalam film ini. Safin sendiri memiliki penggambaran menakutkan pada awal ceritanya.
Selain itu, yang kerennya lagi pada seri ini para penonton bakal ikut merasakan ketegangan aksi James Bond yang melakukan beberapa adegan mengesankan dengan mobil dan senjata apapun guna menghabisi musuh-musuhnya.
Tetapi, ada sorotan terkait dengan karakter musuh James Bond yaitu Safin. Pada awal cerita memang dia digambarkan sebagai sosok menakutkan yang ingin membalas dendam.
Makin ke sini, ketakutan yang dirasakan penonton terhadap sosok Safin perlahan memudar karena banyaknya kalimat filosofis yang disampaikannya. Selain itu, hidup Safin juga kurang diceritakan secara lengkap di film ini, jadinya penonton masih kurang diberikan penjelasan kenapa dia mau melakukan sesuatu kejahatan dengan teknologi mengerikannya yang akan mengancam seluruh dunia.