Namun, 69 persen mengatakan mereka nggak pernah berpartisipasi dalam aksi perubahan iklim.
"Beberapa hambatan partisipasi pemuda dalam aksi iklim termasuk akses digital yang terbatas, budaya sosial hierarkis yang mengecualikan kaum muda, dan kurangnya akses ke pelatihan dan pengembangan keterampilan," jelasnya.
Laporan tersebut juga menyoroti peran dan potensi saluran digital sebagai alat bagi kaum muda untuk mengatasi perubahan iklim, meskipun mengakui bahwa 'kesenjangan digital' yang membuat beberapa orang dikecualikan dari mengakses internet harus dipertimbangkan.
Kaum muda dengan suara yang vokal memandang media sosial sebagai platform penting untuk berbagi pesan tentang perubahan iklim dengan rekan-rekan mereka, melawan disinformasi dan mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka. Bagi para pemuda di daerah terpencil yang nggak memiliki akses internet, televisi dan radio dapat memberikan mereka informasi tentang perubahan iklim.