Sebelum kita beranjak masuk buat ngobrol tentang rilisan terbaru kalian, bolehkah lebih dulu menceritakan gimana kalian bisa bermula sebagai VoB?
Jadi pada awalnya kami bertiga dulu satu sekolah di SMP, nah di sekolah kami,iklim kompetitifnya tuh kuat banget; yang bisa bersuara hanya yang mempunyai hasil akademik yang bagus.
Kami merasa keadaan tersebut kurang tepat, hingga sampai akhirnya kami bertemu dengan guru BK kami bernama Abah Ersa untuk mengenalkan dan mengajarkan kami bermacam-macam jenis musik.
Sejak saat itu, kami akhirnya semakin yakin untuk menggunakan musik sebagai sarana yang tepat buat menyalurkan suara kami yang harus tertahan tersebut.
Gimana sampai akhirnya kalian jadi jatuh cinta dengan metal?
Kalo urusan metal, yang paling metal di antara kami adalah Sitti (drummer), dia metal jeró (banget) lah pokoknya.
Tapi kami semua setuju,kalo metal itu cocok banget sebagai wadah utama bagi kami untuk menyuarakan apa yang perlu kami sampaikan.
Dengan musik yang cepat, kompleks, dan berenergi, metal kami anggap sangat cocok untuk menampung isi hati kami sehingga kami tetapkan sebagai pakem bermusik untuk VoB.
Cuma pengen mengonfirmasi sebelumnya, bener ya Baceprotemang diambil dari bahasa Sunda dan bukan kata yang berafiliasi dengan nama Baphomet?
(Tertawa bersama) Muhun,baceprotitu akhirnya meracau atau nggak bisa diem. Sesuai dengan kepribadian kami yangnggak akan diem untukmenyuarakan ketidakadilan(sedap).
Abah Ersa kayaknya adalah orang yang sangat berperan penting buat kalian. Apa yang bisa kalian rangkum selama kerja sama bareng dengan Abah?
Abah adalah segalanya bagi kami saat ini. Selain berperan sebagai guru, tempat bercerita, dan tempat membina konflik (tertawa); Abah juga yang mengenalkan kami pada musik dan juga menggantikan peran orang tua kami selama kami nggak bisa bareng. Sehingga kami sangat bersyukur bisa kerja bareng Abah selama 7 tahunan ini.