HAI-Online.com – Mereka yang ngikutin Dewa 19 dari awal pasti tahu gimana metamorfosa band tersebut, dari sebuah band yang mengusung tema asmara menjelma menjadi band yang mengangkat tema spiritualitas.
Perubahan arah musik Dewa 19 mulai terlihat jelas setelah mereka melakukan perubahan formasi di awal 2000. Masuknya Once sebagai vokalis ditambah fokus sang frontman Ahmad Dhani ke dunia spiritual turut memengaruhi band asal Surabaya tersebut memasuki milenium baru.
Tema spiritualitas sebenernya udah mulai muncul pada album ‘Bintang Lima’ dan ‘Cintailah Cinta’ sampai kemudian album ‘Laskar Cinta’ menjadi pemuncaknya.
Album yang dirilis pada 2004 tersebut seolah menjadi jawaban Dewa 19 atas segala tragedi kemanusiaan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, salah satunya bom Bali yang terjadi pada 2002.
Baca Juga: Ahmad Dhani Sebut Kualitas Rekaman Lagu Kangen Dewa 19 Itu Norak
Lewat ‘Laskar Cinta’, Dhani dkk lebih vokal menyuarakan seruan tentang perdamaian antarumat manusia, yang dibalut dengan musik yang lebih nge-rock. ‘Pangeran Cinta’, ‘Satu’, ‘Hidup Ini Indah’, ‘Hadapi dengan Senyuman’ menjadi beberapa single hits pada album tersebut.
Bahkan album tersebut sampai mendapat respons dari mantan presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid. Pada tahun 2006, mewakili Libforall Foundation—yayasan yang didirikan Abdurahman Wahid—Dhani pun sempat diundang untuk berbicara di depan Forum Departemen Pertahanan AS.
KoranWashington PostmenyebutAhmad Dhani "bukan cuma merupakanmusisi yang membawakan lagu tentang patah hati karena cinta, tapi juga duta perdamaian yang menggunakan musiknya untuk mempromosikan perlawanan atas ekstrimisme kepada anak muda".
Dhani sendiri menyebut, saat itu AS tertarik dengan konsep Dewa 19 atas upayanya melawan terorisme tanpa senjata.
“Salah satunya bisa melalui musik, dengan budaya dan lain-lain,” ujarnya, mengutip video yang diunggah channel YouTube Danny Gaida Tera ELgar.
Baca Juga: Sebut Ahmad Dhani sebagai Fenomena, Once Mekel: Cuma Bisa Nemu 20 Tahun Sekali
Atas pencapaiannyatersebut, ia bahkan menyandingkan dirinya hampir sejajar dengan pentolan U2, Bono.
“Apa yang dilakukan saya dan Bono itu hampir sama. Karena Bono juga punya spirit, message tentang toleransi antar agama-agama di dunia," ujar Dhani.
"Bono mungkin skalanya lebih internasional ya, kalo saya maunya cuma di indonesia aja dulu untuk mempromosikan toleransi," pungkasnya. (*)